Rabu, 19 April 2017

tugas.

DISKUSI 7 - AKUNTANSI BIAYA

Menurut pendapat Anda, apa perbedaan produk bersama dan produk sampingan? Berikan contoh satu industri atau perusahaan yang menghasilkan produk bersama dan produk sampingan!

Jawaban Saya :
 
Selamat Siang,
Perbedaan antara produk bersama dan produk sampingan hanya pada nilai jual dari produk tersebut. Perbedaan ini bersifat relatif dan bisa berubah suatu saat karena adanya teknologi baru yang dapat menambah nilai jual produk sampingan atau karena adanya pasar baru yang dapat menambah nilai jual produk sampingan dengan nilai jual yang signifikan.
  • Produk bersama adalah  produk -produk individual, yang masing -masing memiliki nilai jual yang signifikan dan relatif sama dan tidak berbedasecara signifikan., yang dihasilkan bersama-sama dari suatu proses produksi yang sama dengan menggunakan bahan baku yang sama. Contoh : Pabrik penyulingan minyak mentah (crude oil)menghasilkan minyak siap konsumsi  berupa minyak gasolin, karosine, minyak diesel (solar) , minyak bakar, minyak tanah,dll.
  • Produk sampingan, istilah produk sampingan digunakan umtuk suatu produk yang bernilai total relatif kecil dan diproduksi secara bebarengan dengan produk yang bernilai lebih besar/ produk yang bukan tujuan utama operasi perusahaan tetapi tidak dapat dihindarkan terjadinya dalam proses pengolahan produk disebabkan sifat bahan yang diolah atau karena sifat pengolahan produk, kuantitas dan nilai produk sampingan relatif kecil dibandingkan dengan nilai keseluruhan produk. Contoh pabrik penggergajian kayu, kayu lapis dan papan kayu merupakan produk utama , sedangkan serbuk gergaji dan kayubakar merupakan produk sampingan.
Terimakasih.


Diskusi 8
 
Ini merupakan diskusi terakhir, saya ingatkan kepada Anda untk mereview kembali apa yang sudah Anda pelajari untuk persiapan menjelang UAS nanti.
Baiklah untuk bahan diskusi ini, kemukakan pendapat anda mengenai pertanyaan berikut :
- Menurut Anda apa kegunaan dari kos standar dan analisis variansi?
- Apa penyebab terjadinya variansi overhead pabrik baik yang terkendlikan maupun yang tidak terkendalikan?

jawaban Saya :

KEGUNAAN KOS STANDAR Kos standar memiliķi kegunaan untuķ kepentingan internal perusahaan atau manajerial. Kegunaan tersebut antara lain berikut ini: 
 1. Pengendalian kos.
 Tujuan dari kos standar adalah membantu manajemen dalam pemroduksian produk dengan kos terendah yang memungķinkan, sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan. Kos standar memungkinkan manajemen untuk nembandingkan kos aktual dengan kos standar dengan tujuan untuk mengukur kinerja dan mengambil tindakan yang diperlukan sebagai koreksi jika terjadi ketakefisienan yang ditunjukkan dari adanya selisih antara kos aktual dan kos standar. 
2. Pengkosan sediaan. 
Terdapat dua pandangan yang berbeda terkait dengan pengkosan sediaan. Satu pandangan berpendapat bahwa sediaan harus dinyatakan dalan terma (term) kos standar dan kos yang disebabkan ketakefisienan dan produksi menganggur (idle production) harus dicatat sebagai kos periode. Pandangan kedua berpendapat bahwa sediaan harus dicatat sebesar semua kos yang terjadi untuk memproduksi produk atau barang tersebut. Jadi, tidak masalah apakah kos terjadi akibat ketakefisienan atau hal lainnya. Sepanjang kos itu terjadi maka harus diakumulasi dalam nilai sediaan. Terkait dengan pandangan pertama maka kos standar merupakan alat untuk mengukur nilai sediaan.
 3. Perencanaan anggaran. 
Kos standar dan anggaran memiliki kesamaan karena keduanya memptesentasikan kos terencana untuk periode waktu tertentu. Kos standar sangat bermanfaat dalam pembuatan anggaran tersebut. Perbedaan antara kos standar dan anggran adalah kos standar dinyatakan dalam ukuran total sehingga untuk menyusun anggaran, kos standar tinggal dikalikan dengan volume produksi yang direncanakan. 
4. Penentuan harga jual produk
 Harga jual produk dengan kos produksi umumnya terkait erat dalam pengertian jika kos produksi rendah maka harga jual yang ditetapkan juga rendah. Akan tetapi , apabila kos produksi tinggi maka harga jual yang ditetapkan juga tinggi. Rendahnya kos produksi dapat dikarenakan berbagai hal, antara lain volume produk yang dihasilkan. Kos ini secara total berjumlah tetap dan tidak dipengaruhi oleh berapa pun volume produksi. Akan tetapi, kos ini secara per unit menurun dalam pengertian semakin banyak volume produksi maka semakin banyak juga unit produk yang harus menanggung kos tetap ini. Akibatnya, setiap unit akan menanggung kos tetap yang semakin kecil sesuao dengan pertambahan jumlah unit yang diproduksi. Terkait dengan ini, kos standar membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan harga jual dengan memberikan proyeksi kos standar untuk berbagai tingkat aktivitas (volume) produksi. 
5. Penghematan catatan. 
Rincian catatan mungkin dapat berkurang ketika standar kos digunakan berkesesuaian dengan kos aktual. Sebagai contoh, ketika sediaan dicatat berdasarkan kos standar maka buku sediaan hanya perlu menjaga catatan terkait dengan kuantitas sediaan saja karena nilai sediaan per unitnya telah ada dalam data kos standar. 
KEGUNAAN ALIANSI VARIANSI 
Aliansi variansi merupakan teknik yang digunakan oleh manajemen untuk mengukur kinerja deprtemen produksi , mengoreksi adanya ketakefisienan, dan menjalankan secara tepat fungsi pertanggungjawaban. PENYEBAB TERJADINYA VARIANSI OVERHEAD PABRIK 
Pada variansi yang terkendali , beberapa penyebab terjadinya unfavourable adalah sebagai berikut :
 1. Perjanjian yang tak menguntungkan dalam pembeliab bahan habis pakai dan jasa-jasa. 
2.
 
PENYEBAB MUNCULNYA VARIANSI OVERHEAD PABRIK
Paa variansi yang terkendali , beberapa penyebab terjadinya variansi unfavorable adalah sebagai berikut :
  1. Perjanjian yang takmenguntungkan dalam  pembelian bahan  habis pakai dan jasa-jasa .
  2. Pemborosan bahan penolong.
  3. Kerusakan mesin yang takterhindarkan.
  4. Penggunaan bahan penolong atau tenagakerja taklangsung yang tidak sesuai dengan kualitas yang ditetapkan.
  5. Penjadwalan (scheduling) tenaga kerja taklangsung yang tidak tepat.
  6. Kurangnya operator atau alat - alat yang dibutuhkan.

Variansi unfavorable pada variansi overhead pabrik yang takterkendali umumnya disebabkan hal - hal berikut  ini.
  1. Penjadwalan produksi yang taktepat.
  2. Kerusakan mesin yang takbiasa.
  3. Adanya bencana alam.
  4. Fluktuasi yang sering terjadi.
  5. Kurangnya tenagakerja ahli.
  6. Kapasitas pabrik yang berlebih.
  7. Kurangnya permintaan dari pelanggan.

Tugas 3

Data di Departemen 1 dan 2 selama bulan Januari 2016 :

Dept. 1
Dept.2
Unit :
Produk dalam proses (PDP) awal :
-          Dept.2 ( BB100%,konversi 40% )
Dimasukan dalam proses
Diterima dari Dept.1
Ditransfer keDept.2
Selesai dan ditransfer ke produk jadi
Produk dalam proses (PDP) akhir :
-          Dept.1 ( BB 2/3, TKL dan overhead  1/3 )
-          Dept.2 ( BB dan konversi 40% )

0

3.900 unit

(a)


900 unit



200 unit

3.000 unit

2.600 unit


(b)

Biaya : Bahan Baku
             Tenaga Kerja Langsung
             Overhead  pabrik  (dibebankan)

Rp.      476.160.000
241.605.000
162.150.000


Rp.     879.915.000


Diminta :
  1. Hitung (a) dan (b)
  2. Hitung unit ekuivalen Dept. 1
  3. Buatlah Laporan Biaya Produksi untuk Departemen 1
  4. Hitung unit ekuivalen Dept.2 dengan weighted average method
 Jawaban Saya :


Jawaban Tugas 3

1.      (a) 3.000 unit
Ditransfer ke Departemen 2 = Diterima dari Departemen 1
(b) 40% x 3.900 =  x 3.900 = 1.560 unit
2.      Unit ekuivalen Departemen 1

Ekuivalen Produksi
                                                                         Bahan Baku                 Bahan Konversi

Unit selesai dan ditransfer ke Departemen 2         3.000                             3.000
Produk dalam proses akhir :
900 x                                                                       600
900 x                                                                                                             300
      Unit ekuivalen total                                          3.600                             3.300


3.       
Laporan Biaya Produksi Departemen 1



















Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan yang berakhir 31 Januari 2016

Kuantitas

Unit dipertanggungjawabkan :
     Unit dimasukkan ke proses                                                                                                           3.900
Unit pertanggungjawaban :
     Unit selesai dan ditransfer ke Departemen 2                                       3.000    
     Produk dalam proses akhir                                                                     900                                3.900
                                        
Ekuivalen Produksi
                                                                                  Bahan Baku                 Bahan Konversi

Unit selesai dan ditransfer ke Departemen 2                                         3.000                             3.000
Produk dalam proses akhir :
900 x                                                                                                         600
900 x                                                                                                                                             300
      Unit ekuivalen total                                                                         3.600                             3.300
                   
Kos Dipertanggungjawabkan
                                                                    Kos Total                  +         Unit Ekuivalen           =     Kos Unit

Kos ditambahkan ke Departemen :
     Bahan baku                                           Rp 476.160.000                               3.600                       Rp 132.266,6
     Tenaga kerja langsung                               241.605.000                               3.300                               73.213,6
     Overhead pabrik                                         162.150.000                               3.300                              49.136,3
         Kos total dipertanggungjawabkan   Rp  879.915.000                                                              Rp  254.616,5
           

Kos Pertanggungjawaban

Kos ditransfer ke Departemen 2 ( 3.000 x Rp 254.616,5 )                                                               Rp 763.849.500
Produk dalam proses – akhir :
     Bahan baku ( 600 x Rp 132.266,6 )                                                         Rp 79.359.960
     Tenaga kerja langsung  ( 300 x Rp 73.213,6 )                                              21.964.080
     Overhead pabrik  ( 300  x Rp 49.136,3 )                                                       14.136,3                Rp 116.064.930
                                                                                                                                                          Rp 879.914.430


4.      Unit ekuivalen Departemen 2 dengan Weight Average Method


Text Box: Unit Ekuivalen  = Unit Selesai dan Ditransfer   + ( PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian )
  = 3.000 Produk Selesai + ( 1.460 PDP Akhir x 40 % )
  = 3.584 unit ekuivalen
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar