1. Rina pergi ke pantai/laut untuk melihat matahari.
2. Mereka membuat terasering di daerah pegunungan.
3. warga Tegalsari melaksanakan kerjabakti membuat pos ronda.
4. Roni membaca buku di perpustakaan sekolah.
5. Mereka bermain sepakbola di lapangan.
6. Disebut apakah rangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita? Alur.
7. Kakak sudah "makan garam" dalam kegiatan kemah. Makan garam artinya Berpengalaman.
8. Toni dan Tino bermaian di tanah lapang. Manakah keterangan pada kalimat tersebut? Di tanah lapang.
9. Apa yang ditulis setelah melakukan suatu kunjungan? Membuat laporan kunjungan.
10. Disebut apakah kegiatan yang dilakukan untuk menjaga kesehatan dilakukan dengan menggerakkan badan? Olahraga.
11. Mona bermain setelah selesai mengerjakan PRnya.
12. bu Nita terlambat tiba di sekolah karena jalanan macet.
13. Murid-nurid pulang lebih awal karena guru-guru akan rapat.
14. Niko dan Rio suka berolahraga.
15. Wina ingin pergi ke rumah Nia tetapi Nia tidak ada di rumah.
Selasa, 25 Agustus 2015
IPA- Kelas 5 Semester 1
1. Pernafasan adalah proses pertukaran gas yang berasal dari makhluk hidup yang gas yang ada di lingkungannya.
2. Gas yang dibutuhkan dalam bernafas adalah O2 / Oksigen.
3. Stigma adalah lubang yang terletak di sisi tubuh bagian kiri0kanan.
4. Serangga bernafas dengan Trakea.
5. Guna gelembung renang pada ikan adalah untuk menyimpan oksigen dan mengatur gerak.
6. Paru-paru manusia terdiri dari 2 bagiam yaitu 2 gelambir paru-paru kiri dan 3 gelambir paru-paru kanan.
7. Labirin pada ikan berguna untuk menyimpan udara.
8. Mengapa ikan paus pada saat tertentu naik ke permukaan air?
karena, untuk menghirup udara dan setelah lama menyelam kembali ke permukaan air untuk menghembuskan udara lembab dan hangat dari paru-paru.
9. Makanan yang tidak dapat dicerna di dalam tubuh jika tidak dikeluarkan dari tubuh akan mengganggu Saluran Pencernaan.
10. Makanan bagi tubuh kita berguna untuk menambah energi.
11. Karbohidrat disebut juga Hidrat arang.
12. Karbohidrat pada tubuh kita berguna untuk : sebagai sumber tenaga, sebagai makanan cadangan, untuk mempertahankan suhu tunuh.
13. Sari makanan di dalam tubuh diedarkan ke seluruh tubuh oleh Usus Halus.
14. Sisa sari makanan akan dibusukkan oleh bakteri pembusuj di dalam usus besar.
15. Jenis makanan yang tidak mudah dicerna disebut Makanan berserat, Contoh : sayur dan buah.
16.Tugas alat pencernaan :
a) Gigi : menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga mulut.
b) Lidah : mengatur letak makanan saat dikunyah, membantu menelan makanan, mengecap rasa makanan.
c) Usus halus : mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh.
17. a) Gigi Seri : memotong makanan
b) Gigi Taring : merobek makanan
c) Gigi Geraham : mengunyah/menggilas makanan
18. Fungsi kelenjar ludah : untuk mencerna zat tepumg (amilum) secara kimiawi menjadi gula.
2. Gas yang dibutuhkan dalam bernafas adalah O2 / Oksigen.
3. Stigma adalah lubang yang terletak di sisi tubuh bagian kiri0kanan.
4. Serangga bernafas dengan Trakea.
5. Guna gelembung renang pada ikan adalah untuk menyimpan oksigen dan mengatur gerak.
6. Paru-paru manusia terdiri dari 2 bagiam yaitu 2 gelambir paru-paru kiri dan 3 gelambir paru-paru kanan.
7. Labirin pada ikan berguna untuk menyimpan udara.
8. Mengapa ikan paus pada saat tertentu naik ke permukaan air?
karena, untuk menghirup udara dan setelah lama menyelam kembali ke permukaan air untuk menghembuskan udara lembab dan hangat dari paru-paru.
9. Makanan yang tidak dapat dicerna di dalam tubuh jika tidak dikeluarkan dari tubuh akan mengganggu Saluran Pencernaan.
10. Makanan bagi tubuh kita berguna untuk menambah energi.
11. Karbohidrat disebut juga Hidrat arang.
12. Karbohidrat pada tubuh kita berguna untuk : sebagai sumber tenaga, sebagai makanan cadangan, untuk mempertahankan suhu tunuh.
13. Sari makanan di dalam tubuh diedarkan ke seluruh tubuh oleh Usus Halus.
14. Sisa sari makanan akan dibusukkan oleh bakteri pembusuj di dalam usus besar.
15. Jenis makanan yang tidak mudah dicerna disebut Makanan berserat, Contoh : sayur dan buah.
16.Tugas alat pencernaan :
a) Gigi : menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga mulut.
b) Lidah : mengatur letak makanan saat dikunyah, membantu menelan makanan, mengecap rasa makanan.
c) Usus halus : mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh.
17. a) Gigi Seri : memotong makanan
b) Gigi Taring : merobek makanan
c) Gigi Geraham : mengunyah/menggilas makanan
18. Fungsi kelenjar ludah : untuk mencerna zat tepumg (amilum) secara kimiawi menjadi gula.
Sabtu, 15 Agustus 2015
IPA Kelas 5
PENGERTIAN,PENYEBAB & CARA MENANGGULANGI BANJIR
Pengertian banjir
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di
suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir
dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
PENGERTIAN BANJIR Berdasar SK SNI M-18-1989-F (1989) dalam Suparta 2004, banjir adalah aliran air yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau saluran. Kemudian dalam Buku Geografi kelas XI yang ditulis oleh Nurmala Dewi tahun 2007, banjir adalah peristiwa tergenangnya suatu wilayah oleh air, baik air hujan, air sungai, maupun air pasang. Berdasar dua pengertian tersebut, kami menyimpulkan bahwa banjir adalah aliran air sungai atau selokan yang meluap karena sungai atau selokan tersebut tidak mampu menahan aliran air.
PENYEBAB TERJADINYA BANJIR
Banjir terjadi karena beberapa faktor sebagai berikut:
1. Penyumbatan aliran sungai ataupun selokan
Penyumbatan ini terjadi karena masyarakat terbiasa membuang sampah di sungai. Mereka beranggapan bahwa apabila sampah dibakar, maka akan menimbulkan polusi udara dan bau tidak sedap. Sehingga mereka mengambil jalan pintas tanpa memikirkan sebab dan akibatnya.
Penyumbatan ini juga terjadi karena sedimentasi atau pengendapan yang terjadi di hilir sungai. Pengendapan ini mengurangi kemampuan sungai untuk menampung air.
2. Penggundulan hutan
Sikap manusia yang tidak berfikir jauh sebelum bertindak, menyebabkan manusia bertindak secara sewenang-wenang terhadap lingkungan. Tindakan ini dapat berupa penebangan hutan yang tidak menggunakan sistem tebang pilih. Akibat yang ditimbulkan adalah tidak adanya pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali.
3. Curah hujan tinggi
Curah hujan yang relatif tinggi, menyebabkan sungai-sungai tidak mampu menampung volume air yang melampaui kapasitas.
4. Sedikitnya daerah serap
Di zaman modern kali ini, daerah serapan sangat jarang ditemukan. Terutama di daerah perkotaan yang pada dasarnya sangat rentan terhadap banjir, mengingat kondisi kota berada di dataran rendah. Daerah serap justru banyak tertutup dengan aspal ataupun pembetonan sehingga air tidak dapat meresap ke dalam lapisan tanah.
5. Pendirian rumah di sepanjang sungai
Masyarakat yang mendirikan rumah di pinggir sungai, cenderung mengurangi lebar sungai. Dengan berkurangnya lebar sungai, menyebabkan air tidak mengalir secara optimal.
CARA PENANGGULANGAN BANJIR
Untuk menanggulangi terjadinya banjir, maka dibutuhkan cara penanggulangan sebagai berikut:
1. Pengoptimalan sungai ataupun selokan
Sungai ataupun selokan sebaiknya dipelihara dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Sungai ataupun selokan tidak untuk tempat pembuangan sampah. Kebersihan air dan deras arusnya harus di pantau setiap saat sekedar untuk mengamati jika sewaktu-waktu terjadi banjir.
2. Larangan pembuatan rumah penduduk di sepanjang sungai
Tanah di pinggiran sungai tidak seharusnya digunakan sebagai areal pemukiman penduduk. Selain menyebabkan banjir, juga tatanan pola masyarakat menjadi tidak teratur.
3. Melaksanakan program tebang pilih dan reboisasi
Pohon yang telah ditebang seharusnya ada penggantinya. Menebang pohon yang telah berkayu kemudian tanam kembali tunas pohon yang baru. Ini bertujuan untuk regenerasi hutan agar tidak gundul.
4. Mempergunakan alat pendeteksi banjir sederhana
Untuk memantau tanda-tanda terjadinya banjir, dibutuhkan suatu alat pendeteksi banjir. Alat pendeteksi ini dibuat secara sederhana agar masyarakat mampu untuk membuatnya.
Kesimpulan
1. Banjir merupakan bencana alam yang sebagian besar dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan.
2. Banjir memiliki dampak negatif yang cukup banyak, salah satu diantaranya adalah rusaknya sarana dan prasana masyarakat.
3. Banjir dapat diatasi dengan berbagai hal, misalnya dengan dibuatnya alat pendeteksi banjir sederhana.
PENGERTIAN,PENYEBAB
& CARA MENANGGULANI TANAH LONGSOR
Tanah longsor terjadi akibat
perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah atau
campuran kedua material tersebut yang bergerak kebawah atau keluar
lerengterjadinya kelongsoran diawali oleh air yang meresap kedalam tanah
menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai ketanah kedap air,
tanah menjadi licin dan tanah pelapukan diatasnya akan bergerak mengikuti
lereng dan keluar lereng.
Faktor Penyebab Tanah Longsor
1. Hujan
Ancaman
tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November
seiring meningkatnya intensitas hujan. Musim kering yang panjang akan
menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar.
Muncul-lah pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan dan rekahan
tanah di permukaan. Pada saat hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak.
Tanah pun dengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan, kandungan air
pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat pada awal musim dapat
menimbulkan longsor karena melalui tanah yang merekah itulah, air akan masuk
dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral.
Apabila ada pepohonan di permukaan, pelongsoran dapat dicegah karena air akan
diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga berfungsi sebagai pengikat tanah.
2. Lereng terjal
Lereng atau
tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal
terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin.
Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung
lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
3. Tanah yang kurang padat dan tebal
Jenis tanah
yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih
dari 2,5 meter dan sudut lereng > 220. Tanah jenis ini memiliki potensi
untuk terjadinya tanah longsor, terutama bila terjadi hujan. Selain itu, jenis
tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena
air dan pecah jika udara terlalu panas.
4. Batuan yang kurang kuat
Pada
umumnya, batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan
campuran antara kerikil, pasir, dan lempung kurang kuat. Batuan tersebut akan
mudah menjadi tanah jika mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap
tanah longsor apabila terdapat pada lereng yang terjal.
5. Jenis tata lahan
Tanah
longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya
genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat
untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan
air sehingga mudah terjadi longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan
penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran
yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama.
6. Getaran
Getaran yang terjadi
biasanya diakibatkan oleh gempabumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran
lalulintas kendaraan. Akibat yang ditimbulkannya adalah tanah, badan jalan,
lantai, dan dinding rumah menjadi retak.
7. Susut muka air danau atau bendungan
Akibat susutnya muka air
yang cepat di danau maka gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut
kemiringan waduk 220 mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya
diikuti oleh retakan.
8. Adanya beban tambahan
Adanya beban
tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan akan memperbesar
gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada
daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan tanah dan retakan
yang arahnya ke arah lembah.
9. Pengikisan/erosi
Pengikisan
banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan
hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal.
10. Adanya material timbunan pada tebing
Untuk
mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan pemotongan
tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah tersebut belum
terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga
apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan
tanah.
11. Bekas longsoran lama
Longsoran
lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan material gunung api
pada lereng yang relatif terjal atau pada saat atau sesudah terjadi patahan
kulit bumi. Bekas longsoran lama memilki ciri:
- Adanya tebing terjal yang panjang melengkung membentuk tapal kuda.
- Umumnya dijumpai mata air, pepohonan yang relatif tebal karena tanahnya gembur dan subur.
- Daerah badan longsor bagian atas umumnya relatif landai.
- Dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah.
- Dijumpai tebing-tebing relatif terjal yang merupakan bekas longsoran kecil pada longsoran lama.
- Dijumpai alur lembah dan pada tebingnya dijumpai retakan dan longsoran kecil.
- Longsoran lama ini cukup luas.
12. Adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung)
Bidang tidak
sinambung ini memiliki ciri:
- Bidang perlapisan batuan
- Bidang kontak antara tanah penutup dengan batuan dasar
- Bidang kontak antara batuan yang retak-retak dengan batuan yang kuat.
- Bidang kontak antara batuan yang dapat melewatkan air dengan batuan yang tidak melewatkan air (kedap air).
- Bidang kontak antara tanah yang lembek dengan tanah yang padat.
- Bidang-bidang tersebut merupakan bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor.
13. Penggundulan hutan
Tanah
longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul dimana pengikatan
air tanah sangat kurang.
14. Daerah pembuangan sampah
Penggunaan
lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat
mengakibatkan tanah longsor apalagi ditambah dengan guyuran hujan, seperti yang
terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah di Cimahi. Bencana ini
menyebabkan sekitar 120 orang lebih meninggal.
Wilayah Rawan Tanah Longsor
Setidaknya
terdapat 918 lokasi rawan longsor di Indonesia. Setiap tahunnya kerugian yang
ditanggung akibat bencana tanah longsor sekitar Rp 800 miliar, sedangkan jiwa
yang terancam sekitar 1 juta.
Daerah yang
memiliki rawan longsor :
- Jawa Tengah 327 Lokasi
- Jawa Barat 276 Lokasi
- Sumatera Barat 100 Lokasi
- Sumatera Utara 53 Lokasi
- Yogyakarta 30 Lokasi
- Kalimantan Barat 23 Lokasi
- Sisanya tersebar di NTT, Riau, Kalimantan Timur, Bali, dan Jawa Timur.
Tampak bahwa
kejadian bencana dan jumlah korban bencana tanah longsor di Propinsi Jawa Barat
lebih besar dibandingkan dengan propinsi lainnya. Hal demikian disebabkan oleh
faktor geologi, morfologi, curah hujan, dan jumlah penduduk serta kegiatannya.nya Tanah Longsor
- Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman.
- Buatlah terasering (sengkedan) [ada lereng yang terjal bila membangun permukiman
- Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan.
- Jangan melakukan penggalian di bawah lereng terjal.
- Jangan menebang pohon di lereng
- Jangan membangun rumah di bawah tebing.
- Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang terjal. Pembangunan rumah yang benar di lereng bukit.
- Jangan mendirikan bangunan di bawah tebing yang terjal. Pembangunan rumah yang salah di lereng bukit.
- Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.
- Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.
Tahapan Mitigasi Bencana
Tanah Longsor
Pemetaan
Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam geologi di
suatu wilayah, sebagai masukan kepada masyarakat dan atau pemerintah
kabupaten/kota dan provinsi sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan
wilayah agar terhindar dari bencana.
Pemeriksaan
Melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi bencana, sehingga dapat diketahui penyebab dan cara penaggulangannya.
Melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi bencana, sehingga dapat diketahui penyebab dan cara penaggulangannya.
Pemantauan
Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah strategis secara ekonomi dan jasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut.
Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah strategis secara ekonomi dan jasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut.
Sosialisasi
Memberikan pemahaman kepada Pemerintah Provinsi /Kabupaten /Kota atau Masyarakat umum, tentang bencana alam tanah longsor dan akibat yang ditimbulkannnya. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara antara lain, mengirimkan poster, booklet, dan leaflet atau dapat juga secara langsung kepada masyarakat dan aparat pemerintah
Memberikan pemahaman kepada Pemerintah Provinsi /Kabupaten /Kota atau Masyarakat umum, tentang bencana alam tanah longsor dan akibat yang ditimbulkannnya. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara antara lain, mengirimkan poster, booklet, dan leaflet atau dapat juga secara langsung kepada masyarakat dan aparat pemerintah
Pemeriksaan Tanah Longsor
Bertujuan mempelajari penyebab, proses terjadinya, kondisi bencana dan tata
cara penanggulangan bencana di suatu daerah yang terlanda bencana tanah
longsor.
SELAMA DAN SESUDAH TERJADI BENCANA
Tanggap Darurat
Yang harus
dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan pertolongan
korban secepatnya supaya korban tidak bertambah. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, antara lain:
- Kondisi medan.
- Kondisi bencana.
- Peralatan.
- Informasi bencana.
Rehabilita
Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial,
ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga perkembangan tanah
longsor dan teknik pengendaliannya supaya tanah longsor tidak berkembang dan
penentuan relokasi korban tanah longsor bila tanah longsor sulit dikendalikan.
Rekonstruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak menjadi
pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor,
karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun pada jalur tanah
longsor hampir 100%.
Ada
beberapa tindakan perlindungan dan perbaikan yang bisa ditambah untuk
tempat-tempat hunian, antara lain:
- Perbaikan drainase tanah (menambah materi-materi yang bisa menyerap).
- Modifikasi lereng (pengurangan sudut lereng sebelum pem-bangunan).
- Vegetasi kembali lereng-lereng.
- Beton-beton yang menahan tembok mungkin bisa menstabilkan lokasi hunian.
IPA Kelas 5
PENYAKIT – PENYAKIT PADA SISTEM PERNAPASAN
A.
GANGGUAN
SISTEM PERNAPASAN(AFIKSI)
Sistem pernapasan terutama beerfungsi untuk melakukan
pengambilan oksigen oleh darah dan untuk membuang karbon dioksida. Tempat
terjadinya pertukaran gas, terdapat dalam paru-paru yang terletak di dalam
rongga dada disebut jaringan pernapasa. Paru-paru di hubungkan dengan
lingkungan luar melalui serangkaian saluran hidung, faring, laring, trakea dan
bronki. Efek kesehatan manusia pada kualitas
udara sangat miskin, hal itu terutama mempengaruhi sistem pernafasan tubuh dan sistem kardiovaskular
reaksi individu untuk polutan udara. Gangguan-gangguan pada pernapasan
dapat disebabkan oleh kuman, polusi udara, atau faktor keturunan. Efek kesehatan yang disebabkan oleh polusi udara bisa berkisar dari
biokimia halus dan perubahan fisiologis kesulitan bernafas, mengi, batuk dan
kejengkelan kondisi terhadap pernapasan
dan jantung. Adapun efek dari kesehatan ini dapat
mengakibatkan penggunaan obat meningkat, peningkatan kunjungan dokter atau
gawat darurat, rawat inap lebih dan bahkan kematian dini. pernapasan manusia yang
terdiri atas beberapa organ dapat mengalami
gangguan. Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau penyakit.
Penyakit atau kelainan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan
terganggunya proses pernapasan.
Macam-macam gangguan pada
saluran pernapasan diantaranya:
a. Asfiksi
Keracunan gas-gas CN (sianida) dan
atau CO (karbon monoksida) ini mengganggu proses peningkatan O2 oleh
darah karena gas CO dan CN memiliki daya ikat jauh lebih tinggi terhadap
hemoglobin dari pada daya ikat hemoglobin terhadap O2. Gangguan
pengangkutan oksigen ke sel-sel tubuh/jaringan tubuh disebut asfiksi. Asfiksi ada
bermacam-macam misalnya terisinya alveolus dengan cairan limfa karena infeksi
Diplokokus pneumonia atau Pneumokokus yang menyebabkan penyakit pneumonia.
Asfiksi dapat pula disebabkan karena penyumbatan saluran pernapasan oleh
kelenjar limfa, misalnya polip, amandel, dan adenoid.
b. Bronkitis
Penyakit
radang pada bronkus disebut bronkitis. Bronkitis merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi. Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan menghasilkan lendir
yang menyumbat batang tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami sesak napas. Bronkitis
terbagi menjadi dua yaitu Bronkitis Akut dan Bronkitis Kronis. Bronchitis Akut lebih umum dan biasanya
disebabkan oleh infeksi virus pada paru-paru. Bronchitis akut mungkin juga disebut chest cold. Bronchitis akut
dapat menjadi lebih buruk oleh merokok. Kira-kira 90% dari
Infeksi-infeksi ini berasal dari virus, 10% dari bakteri. Bronchitis Kronis
adalah batuk yang bertahan untuk dua sampai tiga bulan setiap tahun, bronkitis
kronis ini paling sedikit dua tahun. Bronkhitis kronis mungkin disebabkan oleh satu dari beberapa factor, salah
satunya disebabkan oleh merokok dalam jangka panjang yang mengiritasi tabung-tabung bronchial dan menyebabkan menghasilkan
lendir yang berlebihan. Gejala-gejala dari bronchitis kronis juga memburuk oleh
konsentrasi yang tinggi dari sulfur dioxide dan polutan-polutan lain di
atmosfir. Bronchitis kronis ditemukan
dalam angka-angka yang lebih tinggi daripada normal diantara pekerja-pekerja
tambang, pedagang-pedagang biji padi-padian, pembuat-pembuat cetakan metal, dan
orang-orang lain yang terus menerus terpapar pada debu. Selain itu
peradangan juga terjadi pada organ lain yaitu:
a)
Peradangan pada hidung yang disebut rinitis
b)
Peradangan disebelah atas rongga hidung disebut sinusitis
c)
Peradangan pada laring disebut laringitis
d)
Radang pleura (selaput pembungkus paru-paru) disebut pleuritis.
Adanya penyumbatan di rongga faring
dan laring karena difteri, laringitas atau tetanus (kejang otot) sering di
tanggulangi dengan melakukan trakeostomi
(melubangi trakea).
c. Tubercolosis / Tbc
Pada Paru-paru juga dapat mengalami kerusakan karena terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang merupakan penyebab penyakit TBC. Bakteri
tersebut menimbulkan bintil-bintil kecil pada dinding alveolus. Jika penyakit
ini menyerang dan dibiarkan semakin luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati.
Akibatnya paru-paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para
penderita TBC napasnya sering terengah-engah. Biasanya
penderita penyakit ini mengalami batuk berat, yang dapat disertai batuk darah
dan menjadi kurus.
d. Asma
Penyakit ini
terjadi akibat penyempitan saluran pernapasan. Biasanya asma ditandai dengan
mengi, batuk dan rasa sesak di dada secara berkala atau kronis. Penyempitan
saluran pernapasan disebabkan oleh hal berikut ini :
a)
Sumbatan
jalan napas yang sebagaian reversibel
b)
Radang jalan
napas sehingga merusak sel epitel saluran napas
c)
Reaksi yang
berlebihan pada jalan napas terhadap berbagai rangsangan, misalnya reaksi
alergi.
Serangan
asma biasanya lebih berat saat malam dan dini hari, karena pada saat itu
terjadi penyempitan pada bronkus akibat udara dingin. Penderita asma biasanya
di obati dengan obat-obatan yang di sebut bronkodilator.
Obat ini tidak di minum atau di suntikan ke penderita tetapi digunakan
untuk dihirup.
e. Emfisema
Emfisema
merupakan penyakit paru-paru degeneratif yang terjadi karena jaringan paru-paru
kehilangan elastisitasnya akibat gangguan jaringan elastik dan kerusakan
dinding di antara alveoli. Penyakit emfisema ini disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok,
debu-debu industri, dan polutan lainnya. Semua itu melemahkan dinding alveoli
sehingga berkurangnya tingkat elastisitasnya. Akibatnya alveoli pecah dan
dinding-dindingnya menyatu. Pada empisema stadium lanjut,
inspirasi dan ekspirasi terganggu dan beban pernapasan meningkat sehingga
timbul komplikasi seperti hipertensi pulmonal atau pembesaran jantung yang di
ikuti gagal ginjal. Emfisema dapat dicegah dengan
cara berhenti merokok tetapi dinding-dinding alveoli yang sudah pecah tidak dapat
disembuhkan.
f. Pneumonia
Penyakit ini
terjadi karena terinfeksi bakteri Diplococcus
pneumoniae yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru atau radabg dinding
alveolus.
g. Kanker Paru-Paru
Penyakit ini disebabkan oleh abnormalitas pembelahan sel pada jaringan di
paru-paru misal di bronkiolus. Faktor pemicunya yang terbesar adalah paparan
asap rokok secara terus-menerus. Jika hal itu terjadi, sel-sel basal epitel
bersilia pada paru-paru akan digantikan oleh sel-sel epitel yang membelah secara
tidak beraturan (abnormal). Akibatnya terjadi penebalan pada bronkiolus. Jika
sel-sel itu terlepas, kanker akan menyebar pada seluruh paru-paru dan ke
organ-organ lain.
h. Fibrosis Sistis
Penyakit ini merupakan penyakit genetic yang diturunkan dari orang tua
kepada anaknya. Penderita penyakit ini menghasilkan sekresi keringat, lendir
dan cairan lainnya lebih banyak dan lebih kental. Akibatnya saluran pernapasan
menjadi tersumbat dan terinfeksi sehingga pernapasan menjadi sulit. Penyakit
ini tidak dapat disembuhkan, namun pemberian obat-obatan dan pijatan menjadikan
penderita hidup lebih nyaman.
i.
Asidosis
Penyakit yang disebabkan oleh kenaikan kadar asam karbonat dan asam
bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu. Hal ini disebabkan
gangguan transport O2 sehingga kadar CO2 meningkat.
j.
Tonsilitas
Tonsilitas adalah peradangan pada
tonsil (amandel). Tonsil adalah kelompok jaringan limfoid yang terdapat di
rongga mulut. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil
akan membengkak (radang). Pembengkakan tonsil dapat menyebabkan penyempitan
saluran pernapasan. Jika pembengkakan tonsil sangat mengganggu, tonsil dapat
dihilangkan melalui operasi
KESIMPULAN:
Gangguan-gangguan
pada pernapasan dapat disebabkan oleh kuman, polusi udara, atau faktor
keturunan. Terdapat beberapa gangguan dan kelainan yang menyerang alat-alat,
antara lain: Asfiksi, Radang,
TBC, Asma, Emfisema, Pneumonia, kanker paru-paru, pibrosis sistis, Asidosis,
Tonsilitas. Kelainan yang terdapat pada sistem pernapasan sebagian besar di
akibatkan oleh rokok, asap roko karena dengan merokok terjadi penyempitan
saluran pernapasan, sehingga timbul lah penyakit-penyakit yang telah di
jelaskan di atas.
Langganan:
Postingan (Atom)