Menurut pendapat Anda, apa perbedaan produk bersama dan produk sampingan? Berikan contoh satu industri atau perusahaan yang menghasilkan produk bersama dan produk sampingan!
Jawaban Saya :
Selamat Siang,
Perbedaan antara produk bersama dan produk sampingan hanya pada nilai jual dari produk tersebut. Perbedaan ini bersifat relatif dan bisa berubah suatu saat karena adanya teknologi baru yang dapat menambah nilai jual produk sampingan atau karena adanya pasar baru yang dapat menambah nilai jual produk sampingan dengan nilai jual yang signifikan.
- Produk bersama adalah produk -produk individual, yang masing -masing memiliki nilai jual yang signifikan dan relatif sama dan tidak berbedasecara signifikan., yang dihasilkan bersama-sama dari suatu proses produksi yang sama dengan menggunakan bahan baku yang sama. Contoh : Pabrik penyulingan minyak mentah (crude oil)menghasilkan minyak siap konsumsi berupa minyak gasolin, karosine, minyak diesel (solar) , minyak bakar, minyak tanah,dll.
- Produk sampingan, istilah produk sampingan digunakan umtuk suatu produk yang bernilai total relatif kecil dan diproduksi secara bebarengan dengan produk yang bernilai lebih besar/ produk yang bukan tujuan utama operasi perusahaan tetapi tidak dapat dihindarkan terjadinya dalam proses pengolahan produk disebabkan sifat bahan yang diolah atau karena sifat pengolahan produk, kuantitas dan nilai produk sampingan relatif kecil dibandingkan dengan nilai keseluruhan produk. Contoh pabrik penggergajian kayu, kayu lapis dan papan kayu merupakan produk utama , sedangkan serbuk gergaji dan kayubakar merupakan produk sampingan.
Diskusi 8
Baiklah untuk bahan diskusi ini, kemukakan pendapat anda mengenai pertanyaan berikut :
- Menurut Anda apa kegunaan dari kos standar dan analisis variansi?
- Apa penyebab terjadinya variansi overhead pabrik baik yang terkendlikan maupun yang tidak terkendalikan?
jawaban Saya :
KEGUNAAN
KOS STANDAR
Kos standar memiliķi kegunaan untuķ kepentingan internal perusahaan
atau manajerial. Kegunaan tersebut antara lain berikut ini:
1. Pengendalian kos.
Tujuan dari kos standar adalah membantu manajemen dalam pemroduksian
produk dengan kos terendah yang memungķinkan, sesuai dengan standar
kualitas yang telah ditetapkan. Kos standar memungkinkan manajemen
untuk nembandingkan kos aktual dengan kos standar dengan tujuan untuk
mengukur kinerja dan mengambil tindakan yang diperlukan sebagai koreksi
jika terjadi ketakefisienan yang ditunjukkan dari adanya selisih antara
kos aktual dan kos standar.
2. Pengkosan sediaan.
Terdapat dua pandangan yang berbeda terkait dengan pengkosan sediaan.
Satu pandangan berpendapat bahwa sediaan harus dinyatakan dalan terma
(term) kos standar dan kos yang disebabkan ketakefisienan dan produksi
menganggur (idle production) harus dicatat sebagai kos periode.
Pandangan kedua berpendapat bahwa sediaan harus dicatat sebesar semua
kos yang terjadi untuk memproduksi produk atau barang tersebut. Jadi,
tidak masalah apakah kos terjadi akibat ketakefisienan atau hal lainnya.
Sepanjang kos itu terjadi maka harus diakumulasi dalam nilai sediaan.
Terkait dengan pandangan pertama maka kos standar merupakan alat untuk
mengukur nilai sediaan.
3. Perencanaan anggaran.
Kos standar dan anggaran memiliki kesamaan karena keduanya
memptesentasikan kos terencana untuk periode waktu tertentu. Kos standar
sangat bermanfaat dalam pembuatan anggaran tersebut. Perbedaan antara
kos standar dan anggran adalah kos standar dinyatakan dalam ukuran total
sehingga untuk menyusun anggaran, kos standar tinggal dikalikan dengan
volume produksi yang direncanakan.
4. Penentuan harga jual produk
Harga jual produk dengan kos produksi umumnya terkait erat dalam
pengertian jika kos produksi rendah maka harga jual yang ditetapkan juga
rendah. Akan tetapi , apabila kos produksi tinggi maka harga jual yang
ditetapkan juga tinggi. Rendahnya kos produksi dapat dikarenakan
berbagai hal, antara lain volume produk yang dihasilkan. Kos ini secara
total berjumlah tetap dan tidak dipengaruhi oleh berapa pun volume
produksi. Akan tetapi, kos ini secara per unit menurun dalam pengertian
semakin banyak volume produksi maka semakin banyak juga unit produk yang
harus menanggung kos tetap ini. Akibatnya, setiap unit akan menanggung
kos tetap yang semakin kecil sesuao dengan pertambahan jumlah unit yang
diproduksi. Terkait dengan ini, kos standar membantu manajemen dalam
proses pengambilan keputusan harga jual dengan memberikan proyeksi kos
standar untuk berbagai tingkat aktivitas (volume) produksi.
5. Penghematan catatan.
Rincian catatan mungkin dapat berkurang ketika standar kos digunakan
berkesesuaian dengan kos aktual. Sebagai contoh, ketika sediaan dicatat
berdasarkan kos standar maka buku sediaan hanya perlu menjaga catatan
terkait dengan kuantitas sediaan saja karena nilai sediaan per unitnya
telah ada dalam data kos standar.
KEGUNAAN ALIANSI VARIANSI
Aliansi variansi merupakan teknik yang digunakan oleh manajemen untuk
mengukur kinerja deprtemen produksi , mengoreksi adanya ketakefisienan,
dan menjalankan secara tepat fungsi pertanggungjawaban.
PENYEBAB TERJADINYA VARIANSI OVERHEAD PABRIK
Pada variansi yang terkendali , beberapa penyebab terjadinya
unfavourable adalah sebagai berikut :
1. Perjanjian yang tak menguntungkan dalam pembeliab bahan habis pakai
dan jasa-jasa.
2.
Paa variansi yang terkendali , beberapa penyebab terjadinya variansi unfavorable adalah sebagai berikut :
- Perjanjian yang takmenguntungkan dalam pembelian bahan habis pakai dan jasa-jasa .
- Pemborosan bahan penolong.
- Kerusakan mesin yang takterhindarkan.
- Penggunaan bahan penolong atau tenagakerja taklangsung yang tidak sesuai dengan kualitas yang ditetapkan.
- Penjadwalan (scheduling) tenaga kerja taklangsung yang tidak tepat.
- Kurangnya operator atau alat - alat yang dibutuhkan.
Variansi unfavorable pada variansi overhead pabrik yang takterkendali umumnya disebabkan hal - hal berikut ini.
- Penjadwalan produksi yang taktepat.
- Kerusakan mesin yang takbiasa.
- Adanya bencana alam.
- Fluktuasi yang sering terjadi.
- Kurangnya tenagakerja ahli.
- Kapasitas pabrik yang berlebih.
- Kurangnya permintaan dari pelanggan.
Tugas 3
Data di Departemen 1 dan 2 selama bulan Januari 2016 :
Diminta :
|
Dept. 1 |
Dept.2 |
Unit : Produk dalam proses (PDP) awal : - Dept.2 ( BB100%,konversi 40% ) Dimasukan dalam proses Diterima dari Dept.1 Ditransfer keDept.2 Selesai dan ditransfer ke produk jadi Produk dalam proses (PDP) akhir : - Dept.1 ( BB 2/3, TKL dan overhead 1/3 ) - Dept.2 ( BB dan konversi 40% ) |
0
3.900 unit
(a)
900 unit
|
200 unit
3.000 unit
2.600 unit
(b)
|
Biaya : Bahan Baku Tenaga Kerja Langsung Overhead pabrik (dibebankan) |
Rp. 476.160.000
241.605.000
162.150.000
|
|
|
Rp. 879.915.000
|
|
- Hitung (a) dan (b)
- Hitung unit ekuivalen Dept. 1
- Buatlah Laporan Biaya Produksi untuk Departemen 1
- Hitung unit ekuivalen Dept.2 dengan weighted average method
Jawaban
Tugas 3
1.
(a) 3.000 unit
Ditransfer ke Departemen 2 =
Diterima dari Departemen 1
(b) 40% x 3.900 = x 3.900 = 1.560 unit
2.
Unit ekuivalen Departemen 1
Ekuivalen
Produksi
|
Bahan Baku Bahan
Konversi
Unit selesai dan ditransfer ke
Departemen 2 3.000 3.000
Produk dalam proses akhir :
900 x
600
900 x
300
Unit ekuivalen total 3.600 3.300
|
3.
Laporan
Biaya Produksi Departemen 1
Laporan Biaya
Produksi
Untuk Bulan
yang berakhir 31 Januari 2016
|
Kuantitas
|
Unit dipertanggungjawabkan :
Unit dimasukkan ke proses
3.900
Unit pertanggungjawaban :
Unit selesai dan ditransfer ke Departemen 2 3.000
Produk dalam proses akhir 900 3.900
|
Ekuivalen
Produksi
|
Bahan
Baku Bahan Konversi
Unit selesai dan ditransfer ke
Departemen 2 3.000 3.000
Produk dalam proses akhir :
900 x
600
900 x
300
Unit ekuivalen total 3.600 3.300
|
Kos
Dipertanggungjawabkan
|
Kos Total
+ Unit Ekuivalen = Kos Unit
Kos ditambahkan ke Departemen :
Bahan baku Rp
476.160.000 3.600 Rp 132.266,6
Tenaga kerja langsung
241.605.000 3.300 73.213,6
Overhead pabrik 162.150.000 3.300 49.136,3
Kos total dipertanggungjawabkan Rp 879.915.000
Rp
254.616,5
|
Kos Pertanggungjawaban
|
Kos ditransfer ke Departemen 2 ( 3.000
x Rp 254.616,5 )
Rp 763.849.500
Produk dalam proses – akhir :
Bahan baku ( 600 x Rp 132.266,6 )
Rp 79.359.960
Tenaga kerja langsung ( 300 x
Rp 73.213,6 )
21.964.080
Overhead pabrik ( 300 x Rp 49.136,3 ) 14.136,3 Rp 116.064.930
Rp 879.914.430
|
4.
Unit ekuivalen Departemen 2 dengan Weight Average Method