Kamis, 08 Desember 2016



LATIHAN SOAL BAHASA INGGRIS KELAS 8

Read the following text and answer questions 1 to 3
The Coming Match
Euro 2012
Final Match
Don’t miss it
Only on Green Sky Television
1. These athletes probably play in the game, except …
a. Leonal Messi
b. Michael Schumacher
c. Cristian Ronaldo
d. W. Rooney

2. On how many TV stations wil the program be played?
a. Five
b. All TV station
c. One
d. Two
3. What kind of sport is the match?
a. Basketball
b. Hockey
c. badminton
d. Football


Read the following text and answer questions 4 to 6
ANNOUNCEMENT
BECAUSE OF THE BAD WEATHER, THE MOUNTAIN CLIMBING IS PROHITED UNTIL THE WETHER IS GOOD TO DO SO, THANK YOU
4. How is the weather likely on the mountain?
a.Clear
b. Foggy and rainny
c. Sunny
d. Humid
5. What should the climber do?
a. Wait until the weather is good
b. Go on climbing whatever it is
c. Prepare stuff before climbing
d. Have a camp first




 

Jumat, 29 April 2016

Online class

 EKONOMI MANAJERIAL
 DISKUSI 6
 
Menurut Teori Klasik oleh Adam Smith ada tiga fungsi pemerintah, seperti dibawah ini. mari kita berdiskusi mengenai apa saja beserta contohnya yang sudah dilakukan pemerintah

1. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan.
2. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
3. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan

Jawaban Saya :
1. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan.
yaitu menjaga memelihara rasa aman dan nyaman kepada setiap warga negara untuk mewujudkan kesejahteraan warganya.
Contoh :
  • Menjaga keamanan NKRI dari serangan batasan wilayah teritorial , maka ditugaskan kepada TNI AL untuk melaksanakan fungsi sebagaimana mestinya. Untuk menga keutuhan NKRI.
  • Menjaga NKRI dari ancaman teror, maka ditugaskanlah tim densus 88 untuk mengantisipasinya.
2. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan
yaitu setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama, berhak memperoleh pembelaan hukum atas suatu kasus demi menegakkan peradilan.Mendapatkan perlakuan yang sama dimata hukum.
Contoh :
  • Pembelaan  HAM atas kasus TKI yang ditahan kepulangannya ke tanah air, pada akhirnya mereka dijinkan pulang.
  • Kasus Mirna sebagai korban  kasus pembunuhan, Jessica Kumolowongso mengajukan penagduan ke Kmnas HAM
3. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang - barang yang tidak disediakan
yaitu pemerintah harus menentukan  seberapa besar dari sumber daya yang dimiliki akan dipergunakan untuk memproduksi barang - barang indidu. Pemerintah haru menentukan dari barang - barang publik yang diperlukan warga negaranya , seberapa besar harus disediakan oleh pemerintah, dan seberapa besar yang dapat disediakan oleh rumah tangga prusahaan.
Contoh :
  • pembangunan infrastrktur seperti jalan tol, fasilitas umum , dll.

 DISKUSI 7


Manajemen Risiko
by Lely Fera Triani - Kamis, 8 Oktober 2015, 13:09
 
Tuntutan perubahan dan peningkatan kapabilitas perusahaan memunculkan risiko (risk) dan sekaligus peluang (opportunities) bagi perusahaan. Risiko berpeluang menyebabkan tidak tercapainya tujuan dan misi dari perusahaan. Kegagalan perusahaan untuk mencapai tujuan dan misinya dapat mengakibatkan distrust (ketidakpercayaan) dari public terhadap perusahaan. Dalam kondisi terjelek dan sebagaimana yang pernah terjadi, distrust dapat menyebabkan berhentinya kegiatan bisnis.
Manajemen risiko menjadi kebutuhan yang strategis dan menentukan perbaikan kinerja dari perusahaan. Manajemen risiko diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya terbatas yang dimiliki perusahaan. Pengalokasian sumber daya didasarkan pada prioritas risiko yang dimulai dari risiko skala tertinggi. Demikian pula, manajemen risiko yang ada perlu dievaluasi secara periodik melalui aktifitas pengendalian (internal control).
Risiko dapat dikurangi dengan menurunkan peluang terjadinya risiko. Peran dari manajemen risiko diharapkan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan yang terjadi begitu cepat, mengembangkan corporate governance, dan mengamankan sumber daya dan asset yang dimiliki perusahan.
Langkah apa saja yang bisa ditempuh untuk mengatasi risiko dalam perubahan dan peningkatan kapabilitas

Jawaban Saya :
 
Selamat malam,

Manajemen Risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman ; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk : Penilaian risiko , pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan / pengelolan sumberdaya.
Secara umum, manajemen risiko mencakup kejadian - kejadian yang tidak dapat diramalkan yang mempunyai akibat yang buruk bagi perusahaan.
Tiga langkah dalam manajemen risiko adalah sebagai berikut :
  1. mengidentifikasi risiko yang dihadapi perusahaan
  2. mengukur dampak potensial dari risiko - risiko ini
  3. memutuskan bagaimana setiap risiko yang relevan harus ditangani
Misalnya dalam kasus manajemen risiko perusahaan telekomunikasi :
Sejak tahun 2006 , PT.Telekomunikasi Indonesia telah menerapkan manajemen risiko mengacu pada kerangka kerja COSO Enterprise Risk Management . Dalam penerapannya manajemen risiko adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penerapan GCG dan pengendalian internal perusahaan. Visi perusahaan terkait , dengan penerapan manajemen risiko adalah : "Menjadikan manajemen risiko sebagai BUDAYA YANG MELEKAT dalam pelaksanaan proses bisnisdan operasional". Untuk itu sejak tahun 2008 PT.Telekomunikasi Indonesia telah membangun dan mengembangkan :
  • Aspek Struktural : meliputi pengembangan visi manajemen risiko , misi, komitmen, tone at the top, lingkungan internal yang kondusif, kebijakan, pengembangan kompetensi, IT tool dan kesisteman
  • Aspek Operasional : meliputi penentuan Risk Acceptance Criteria , pelaksanaan Risk Assessement dan pengembangan manajemen risiko untuk fungsi spesifik.
  • Aspek Perawatan : meliputi monitoring implementasi manajemen risiko, pelaporan berkala (risk reporting) , menjaga pengembangan kompetensi yang berkelanjutan. Serta melakukan review melalui Risk Management Index  , Survei Budaya risiko maupun penilaian tingkat Maturitas Implementasi.


Langkah untuk mengatasi risiko dalam perubahan dan peningkatan kapabilitas, diantaranya :
  1. Berusaha mengidentifikasi unsur - unsur ketidakpastian dan tipe - tipe risiko yang dihadapi bisnisnya.
  2. Berusaha untuk menghindari dan menanggulangi semua unsur ketidakpastian , misal membuat perencanaan yang baik dan cermat.
  3. Berusaha untuk mengetahui korelasi dan konsekuensi antar peristiwa , sehingga dapat diketahui risiko - risiko yang terkandung di dalamnya
  4. Berusaha untuk mencari dan mengambil langkah - langkah (metode) untuk menangani risiko yang telah berhasil diidentifikasi (mengelola risiko yang dihadapi)

Tugas 3 Ekonomi Manajerial


  1. Bagaimana cara mengurangi risiko untuk meningkatkan daya saing?
  2. Bagaimana kinerja perusahaan menurut Sharpe?
  3. Jelaskan yang dimaksud manajemen risko yang paling banyak digunakan (menjadi best practice) dan cara penghitungannya.
  4. Jelaskan hubungan antara kekayaan seseorang dengan tingkat utility-nya.
Selamat mengerjakan

Jawaban Saya :


JAWABAN TUGAS 3 EKONOMI MANAJERIAL
1.      Cara mengurangi risiko untuk meningkatkan daya saing :
·         GCG (Good Governance)
Pemegang saham menanamkan modalnya untuk membiayai perusahaan, dan tentu saja mereka mengharapkan agar perusahaan dikelola dengan baik untuk memastikan bahwa investasinya aman dan dapat memberikan tingkat pengembalian yang tinggi. Perusahaan tidak dapat memberikan pengembalian terhadap investasi pemegang saham, jika produk yang dihasilkannya tidak dibeli oleh konsumen. Maka penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa kebutuhan konsumen dipenuhi dengan barang dan jasa yang kompetitif.
·         Melakukan sebuah inovasi (produk unik dan menarik, memanfaatkan teknologi modern, meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan pelayanan).
2.      Kinerja perusahaan menurut Sharpe :
Kinerja perusahaan menurut Sharpe diukur dengankeuntungan persatuan risiko.
Ukuran Kinerja Investasi Berbasis VAR
Sharpe’s ratio menggunakan input returns dan volatilitasnya. VAR menggunakan input keuntungan dalam satuan mata uang (rupiah), bukan dalam persen. VAR merupakan ukuran risiko. Ukuran kinerja instrumen finansial pada dasarnya adalah keuntungan dibagi dengan risikonya. Dengan menggunakan basis VAR, ukuran kinerja instrumen finansial adalah :



 
RAPM = Profit/ VAR


                    
Ukuran kinerja dengan basis VAR ini biasa disebut risk adjusted performance measures (RAPM). Dengan menggunakan kriteria RAPM, perusahaan yang mempunyai konerja tinggi adalah perusahaan mampu menghasilkan keuntungan per satuan risiko tinggo.
RAPM mempunyai informasi yang lebih dibandingkan Share’s ratio RAPM memperhitungkan besarnya eksposur investor tergadap faktor risiko. Selain itu, VAR yang menjadi penyebut RAPM mengukur risiko kapital (risiko kapital) yang mempunyai interpretasi peluang, yaitu peluang kerugian  lebih dari VAR. Nilai VAR mempunyai interpretasi  kapital, yaitu jumlah dana yang disetor investor dalam aktivitas bisnis. Nilai VAR dalam aktivitas bisnis riil adalah nilai saham dan nilai bond (utang jangka panjang) perusahaan.
Pengukuran kinerja suatu reksadana dapat dilakukan dengan dua metode koefisien indeks yaitu, Indeks Sharpe dan Indeks Treynor. Pengukuran dengan metode indeks Sharpe, didasarkan pada apa yang disebut premium atas risiko atau risk premium. Risk Premium adalah perbedaan (selisih) antara return rata-rata portofolio dan investasi bebas risiko (risk free asset). Indeks Sharpe membagi risk premium dengan standar deviasi portofolio selama pengukuran, dimana standar deviasi merupakan risiko total. Dengan demikian, Shape mengukur risk premium yang dihasilkan dari setiap unit risiko yang ada. Dengan perhitungan tersebut, semakin tinggi nilai pengukuran, semakin baik kinerja yang dihasilkan. Pengukuran Indeks Sharpe diformulasikan sebagai berikut :
Sj = (Ri – Rf ) / σj
Dimana :
Sj = Indeks Sharpe
Rj = return rata-rata portofolio j selama jangka waktu pengukuran
Rf = return rata-rata aset bebas risiko selama jangka waktu pengukuran
σj = standar deviasi portofolio j selama jangka waktu pengukuran

3.         Manajemen risko yang paling banyak digunakan (menjadi best practice) dan cara penghitungannya
Manajemen risiko yang paling banyak digunkan (menjadi best practice) :
Metode sensitivitas yang sering dipakai:
Ø    Durasi à untuk obligasi
Ø    Markowitz à berdasarkan  σ dan menetapkan portofolio
Ø    Sharpe’s CAPM à berdasarkan β
Ø    Mulitiple factor model à berdasarkam multi β
Ø    Risk weighted model (modal berbasis risiko) à CAR untuk Bank dan RBC untuk asuransi.
Ø    Degree of Financial Leverage (DFL)
Ø    Degree of Operating Leverage (DOL)
Ø    Degree of Total Leverage (DTL)
Formula dari deviasi standar adalah akar dari varians dari keuntungan/kerugian adalah :


  rata – rata keuntungan / kerugian

Seringkali keuntungan dinyatakan dalam returns,
r = imbalan hasil (returns), satuan imbal hasil adalah persen (atau tanpa satuan)

4.      Hubungan antara kekayaan seseorang dengan tingkat utility-nya
Kekayaan seorang adalah aset yang dimiliki individu tersebut dan akan berpengaruh pada utility (kepuasan) dalam hal konsumsi yang diperoleh dari pengeluaran kekayaan tersebut atau kepuasaan tehadap aset yang ada pada individu tersebut di dalam konsumsinya.

 DISKUSI 8
Return on equity (ROE)
by Lely Fera Triani - Senin, 2 Maret 2015, 09:07
 
Dalam realiasinya financial leverage selalu dihubungkan dengan return on investment (ROI), return on equity (ROE), dan earning per share (EPS). Hal ini dikarenakan financial leverage mempunyai pengaruh terhadap ROI, ROE, dan EPS. Apa dan bagaimana penghitungannya?
Jawaban Saya :
 
Dalam realisasinya financial leverage selalu dihubungkan dengan return on investment (ROI), return on equity (ROE) dan earning per share (EPS). HAl ini dikarenakan financial leverage mempunyai pengaruh terhadap OI, ROE dan EPS.
Berikut pnjelasan beserta  perhitungannya :
1. Return on Investement , merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Return on Investement adalah merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan (Syamsuddin, 2009 :3).
Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on Investement merupan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva (Syafri,2008:63).
                                                           Atau              
ROI = Net profit Margin x Assets turnover



2. Return on Equity
Return on Equity, merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas. Return on Equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan (Syafri,2008:305).
Return on Equity adalah adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan (Sawir 2009:20) . ROE menunjukkan rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut rentabilitas usaha.
Return on Equity dapat dihitung dengan formula :

3. Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share adalahrasio yang menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham dalam menghasilkan laba (Syafri,2008:306).

Earning Per Share merupakan rasio yang menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham (Syamsuddin,2009:66). Oleh karena itu pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akan earning per share . Earning Per Share adalah suatu indikator keberhasilan perusahaan.
Earning Per Share, dihitung denga rumus :



Untuk persamaan antara financial leverage dan ROI , persamaannya adalah :
a.     Ý = a +bX
    ROI = a + bfL
Untuk persamaan antara financial leverage dan ROE , persamannya adalah :
b.      Ý = a + bX
    ROE = a + bfL
Untuk persamaan antara financial leverage dan EPS, persamaannya adalah :
c.    Ý = a + bX
 EPS = a + bfL

 MANAJEMEN KEUANGAN

Forum Diskusi 8

Setelah anda pelajari modul 9 Buku Materi Pokok Manajemen Keuangan, coba anda diskusikan masalah berikut :
1.  Jelaskan perbedaan antara merger, akuisisi, dan likuidasi!
2.   Apa kelemahan dan keuntungan dari merger, akuisisi dan likuidasi?
Jawaban Saya :

1. Jelaskan perbedaan antara merger, akuisisi, dan likuidasi !
Perbedaan antara Merger, Akusisi, dan Likuidasi dapat kita lihat jelas dari pengertian masing - masing sebagai berikut :
  • Merger adalah penggabungan dari suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain , untuk itu perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya.
  • Akuisisi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : akuisisi sahamn akuisisi asset. Akuisisi saham adalah pengambilan alihan atau pembelian saham suatu perusahaan dengan menggunakan kas, saham, atau sekuritas lainnya. Akuisisi asset adalah pengambil alihan perusahaan lain dengan membekukan sebagian besar asset perusahaan tersebut.
  • Likuidasi adalah berhentinya kegiatan operasi perusahaan secara keseluruhan dengan menjual sebagian atau seluruh aktiva perusahaan , membayar semua utang pajak , kewajiban pada pihak ketiga dan sisanya dibagikan kepada sekutusesuai dengan risikoaba / rugi.
2. Apa kelemahan dan keuntungan dari merger, akuisisi dan likuidasi ?
Kelemahan dan Keuntungan Merger, Akuisisi, dan Likuidasi
a) Keuntungan Merger :
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan yang lain (Harianto dan Sudomo,2001, p.641)
Kekurangan Merger :
Dibanding akuisisi merger memiliki beberapa keuntungan, yaitu harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing - masing perusahaan , sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama . (Harianto dan Sudomo , 2001, p.642).
b) Keuntungan Akuisisi
Keuntungan - keuntungan akuisisi saham dan akuisisi asset adalah sebagai berikut :
  • Akuisisi saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang saham sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm , nereka dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm.
  • Dalam Akuisisi saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer sehingga tidak diperlukan persetujuan manajemen perusahaan.
  • Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan , akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat (hostile takover).
  • Akusisi Aset memerlukan suara pemenang saham tetapi tidak memerlukan mayoritas suara pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi pemegang saham minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi (Harianto dan Sudomo,2001, p.643-644)
Kekurangan Akuisisi
Kerugian - kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai beikut :
  • Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan paling sedikit dua per tiga (sekitar 67%) suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi.
  • Apabila perusahaaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi merger.
  • Pada dasarnya pemlian setiap asset dalam akuisisi aset harus secara hum dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal  tinggi. (Harianto dan Sudomo,2001,p.643)
c) Keuntungan Likuidasi :
Kelebihan dari likuidasi adalah keuntungan/ kerugian pada saat likuidasi adalah tanggungjawab bersama seluruh anggota persekutuan komadiiter, termasuk hutang - hutang perusahaan kecuali untuk persero komandiiter, termasuk hutang-hutang perusahaan kecuali untuk persero komanditer hanya menanggung sebatas modalyang disetornya.
Kekuranga Likuidasi :
  • Nilai Asset Perusahaan pada saat likuidasi akan turun .
  • Menyebabkan adanya biaya - biaya yang dikeluarkan pada saat proses likuidasi yang akan menambah beban perusahaan.
 MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
DISKUSI VI
by Amirudin Syarif - Selasa, 29 Maret 2016, 10:53
 
Coba anda bahas mengenai permasalahan mengenai lead time berikut ini.
Jika suatu perusahaan menekankan pada biaya, artinya dalam memproduksi termasuk dalam aliran rantai pasok selalu menekankan pada efisiensi biaya sedangkan respon cepat terhadap konsumen memerlukan biaya tinggi, bagaimana menurut pendapat Anda kedua hal tersebut bisa disatukan..?

Jawaban Saya : 

Satu permasalahan mengenai lead time

Jika suatu perusahaan menekankan pada biaya, artinya dalam memproduksi termasuk dalam aliran rantai pasok selalu menekankan pada efisiensi biaya sedangkan respon cepat terhadap konsumen memerlukan biaya tinggi, menurut pendapat saya mengenai hal tersebut :
  • penekanan biaya tidak dilakukan secara terus menerus, cukup dengan menyesuaikan biaya yang dibutuhkan , karena akan berpengaruh terhadap omzet nantinya.
  • sebaiknya lebih direncanakan terlebih dahulu segala hal yang akan dilakukan, jang hanya karena biaya semua akan sedikit terhambat.
  • perlu manajemen komunikasi yang baik pula demi kelancaran kegiatan ini.

Berikut penjelasannya :
Integrasi rantai suply adalah bisnis utama sebagai inti, melalui pembagian informasi, koordinasi logistik dan arus kas  semua anggota rantai pasokan industri proses yang terkait, mengoptimalkan proses dan manajemenuntuk meningkatkan efisiensi seluruh rantai pasokan. Integrasi rantai suply meliputi 3 aspek yaitu : pasokan bahan  baku produksi, distribusi produk dan untuk mencapai integrasi proses pengguna; pemasok, produsen, distributor, pengecer, dan pengguna integrasi node ; arus informasi, logistik dan keuangan integrasi aliran, artikel yang dimaksud adalah arus informasi rantai pasokan,logistik, integrasi aliran modal.
Rantai pasokan terpadu untuk mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi perusahaan, meningkatkan kepuasan pelanggan, sehingga meningkatkan tingkat manajemen rantai pasokan, sehingga baik untuk bisnis maupun pelanggan, supply chain mengintegrasikan sangat penting.
  1. Tingkat persediaan yang lebih rendah, mengurangi biaya bisnis  Melalui integrasi, implementasi semua aspek koornidasi suplay chain, lebih baik berbagi informasi setiap node untuk kolaborasi,yang lebih baik dapat mengatasi kelebihan persediaan, bullwhip effect dan sebagainya. Rantai Pasokan Terpadu dapat mengurangi tingkat persediaan industri penyimpanan, mempercepat kecepatan operasi logistik, sehingga mengurangi biaya keseluruhan dari perusahaan kepemilikan.
  2. Mempersingkat waktu respon , meningkatkan tingkat pelayanan         Integrasi rantai suply dapat mengurgi pemasok bahan baku untuk pelanggan dan arus logistik waktu. Melalui rantai pasokan berbagi informasi , rantai pasokan lebar pada perusahaan hulu dan hilir untuk merespon dengan cepat permintaan pasar, permintaan pelanggan untuk membuat real-time dan respon akurat, sehingga mengurangi waktu tunggu pelanggan.
  3. Integrasi sumber daya informasi, mengurangi biaya pembelian          Untuk pelanggan, mengintegrasikan supply chain, karena berbagi informasi, transparansi dan meningkatkan kompetisi antara perusahaan, pelanggan dapat membeli produk dengan harga yang lebih rendah atau bahan baku , sehingga menurunkan biaya pembelian.


TUGAS 3

Coba Anda jelaskan menurut pendapat Anda, apa keuntungan penetapan tingkat yang optimal bagi perusahaan dan apa kerugiannya apabila usaha itu tidak tercapai.


TUGAS 3 MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
Soal :
CobaAndajelaskanmenurutpendapatAnda, apakeuntunganpenetapantingkat yang optimal bagiperusahaandanapakerugiannyaapabilausahaitutidaktercapai.
Jawaban :
Keuntunganpenetapantingkat yang optimal bagiperusahaandankerugiannyaapabilausahaitutidaktercapai
*      Keuntunganpenetapantingkat optimal bagiperusahaan.
Tingkat optimal ketersediaantinggiataurendahtergantung di manaperusahaantertentudapatmemaksimalkankeuntungan.Penetapantingkatoptimal  bagiperusahaansangatpentinguntukmengetahui  / mengukurseberapajauhtingkatusahakerjakerasdaripadaman padasuatuperusahaandalammemproduksisuatuproduk/jasadalamperusahannya. Diantarakeuntungan yang diperolehdalampenetapan optimal ini :
·         Omzettercapaiataumendekatisesuaiperkiraanpenjualansebelumnya.
·         Perusahaan memperolehkeuntunganlebih, sehinggaparakaryawanmerasaadamotivasiuntuktetapbekerjalebihbaik  diperusahaantersebut.

Contoh :
Padasuatuperusahaan retail PT. PasarayaSriratumenggunakansuatukerjatimmanajemen marketing dalammemasarkansetiapproduknya.Seperti : pakaiankualitasterbaikdansebagainya. Secaralangsung, menerapkan pula system penetapan target penjualanseperti yang diharapkan.Denganharapanmemperolehomzet yang lebihtinggidibandingkansebelumnya.Akan tetapiperluperansetiappihakdalamperusahaanitu.Mulaidaritimmanajemensampaipada SPG/SPB nya. Hal inidilakukan agar dapatmenjadikoreksipadasetiapbagian,departemen, danpihakdalamperusahaannya. Bagaimanahasildarikerjamerekadalammenyampaikanprodukkepadakonsumenselamaini?Apakahselalumemberikanpelayananterbaikkepada customer?
*      Kerugianapabilausahatersebuttidaktercapai
Kerugianapabila PT. PasarayaSriratukurangmemerhatikanpenentuanoptimal  produk , diantaranya :
·         Belummengertipenyebabdarikuranglancarnyamanajemenpemasaranproduknya.
·         Hasilpenjualan/omzettidaksesuaiataubelummendekatidenganperkiraansebelumnya.
·         Kekhawatiranakanpenjualanproduk di masadatang
·         Munculnyakerugiankecil yang berujungpadakerugianbesar.


FORUM DISKUSI 7
by Amirudin Syarif - Selasa, 29 Maret 2016, 11:17
 
1. Jelaskan biaya-biaya yang mempengaruhi tingkat optimal ketersediaan produk?
2. Jelaskan pengertian tailored sourcing ?

Pending
 
Jawaban Saya :




1. Biaya - biaya yang mempengaruhi tingkat optimal ketersediaan produk :
  • Biaya Pembelian (Purchasing Cost) :  adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli atau mendapatkan barang. Biaya tersebut diperhitungkan mulai dari pencarian pemasok sampai barang tersebut berada di tempat.
  • Biaya penyimpanan (Storage Cost) : adalah semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan barang. Meliputi :
                 a) Biaya modal
             Penumpukan barang di gudang berarti penumpukan modal, dimana modal perusahaan memiliki ongkos (expense) yang dapat diukur dengan suatu bunga bank. Oleh karena biaya yang ditimbulkan karena memiliki persediaan harus diperhitungkan dalam suatu biaya sistem persediaan. Biaya memiliki persediaan diukur sebagai persentase nilai persediaan untuk periode waktu tertentu.
              b) Biaya Gudang
            Barang yang disimpan memerlukan tempat penyimpanan sehingga timbul biaya gudang. Bila gudang dan peralatannya disewa maka biaya gudangnya merupakan biaya sewa sedangkan biaya perusahaan mempunyai gudang sendiri maka biaya gudang merupakan biaya depresiasi.
             c) Biaya kerusakan dan ppenyusutan
           Barang yang disimpan dapat mengalami kerusakan dan penyusutan karena beratnya berkurang atau jumlahnya berkurang karena hilang. Biaya kerusakan dan penyusutan biasanya diukur dari pengalaman sesuai persentasenya.
             d) Biaya  Kadaluarsa (Absolence)
            Barang yang disimpan dapat mengalami penurunan nilai karena penurunan kualitas akibat penyimpanan sehingga pada saat dijual harga akan menjadi turun atau perlu diberikan diskon dengan kata lain terjadi penurunan nilai jual terhadap barang tersebut.
             e) Biaya Asuransi
             Biaya yang disimpan diasuransikan untuk menjaga dari hal - hal yang tak diinginkan seperti kebakaran. Biaya asuransi tergantung jenis barang yang diasuransikan dan perjanjian dengan perusahaan asuransi.
             f) Biaya Administrasi dan Pemindahan
              Biaya ini dikeluarkan untuk mengadministrasikan persediaan barang yang ada, baik pada saat pemesanan, penerimaan barang maupun penyimpanan dan biaya untuk memindahkan barang dari,ke, dan di dalam tempat penyimpanan, termauk upah buruh dan biaya peralatan handling.
2. Pengertian Tailored sourcing
Tailores sourcing adalah suatu cara  yang digunakan perusahaan dengan perusahaan dengan memilih suatu kombinasi dari dua sumber pasokan, satu terfokus pada biaya, tetapi tidak mampu menangani ketidakpastian dengan baik dan yang lain terfokus pada fleksibilitas untuk menangani ketidak pastian , tetapi dengan biaya yang lebih tinggi.


FORUM DISKUSI 8
by Amirudin Syarif - Selasa, 29 Maret 2016, 11:26
 
Setelah anda mempelajari mengenai berbagai integrasi dalam rantai pasokan beserta permahan yang muncul, coba kemukakan pendapat anda mengenai : permasalahan dalam rantai pasokan yang sebagian besar ada pada koordinasi antar anggota dalam rantai pasokan. apa yang seharusnya dan sebaiknya dilakukan oleh semua pihak yang terlibat agar permaslahan koordinasi tersebut dapat diatasi?

Jawaban saya :

Permasalahan rantai pasokan yang sebagian besar ada pada koordinsi antar anggota dalam rantai pasokan, dan & seharusnya dan sebaiknya dilakukan oleh semua pihak yang terlibat agar permasalahan koordinasi tersebut dapat diatasi :
Salah satu faktor kunci untuk mengoptimalkan suply chain adalah dengan menciptakan alur informasi yang bergerak secara mudah dan akurat diantara jaringan atau mata rantai tersebut, dan pergerkan barang yang efektif dan efisien yang menghasilkan kepuasan maksimal pada pelanggan (Indrajitdan Djokopranoto,2003) . Dengan tercapainya koordinasi dari rantai supply perusahaan , maka tiap channel dari rantai suply perusahaan tidak akan mengalami kekurangan barang juga juga tidak kelebihan barang terlalu banyak. Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2003) dalam suply chain akan beberapa pemain utama yang merupakan perusahaan - perusahaan yang mempunyai kepentngan di dalam arus barang, para pemain utama itu :
  1. Supplier
  2. Manufacturer
  3. Distributor/Wholeseler
  4. Retail outlets
  5. Customers
Proses mata rantai yang terjadi antar pemain utama itu adalah sebagai berikut
  • Chain 1: Supplier  => Jaringan yang bermula dari sini , yang merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, dimana mata rantai penyaluran barang akan dimulai. Bahan pertama ini bisa dalam  bentuk bahan baku , bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan , subassemblies , suku cadang dan sebagainya. Sumber pertama ini dinamakan suppliers. Dalam arti yang murni, ini termasuk juga supllier's suppliers biasanya berjumlah banyak sekali.
  • Chain 1-2 : Suppliers - Manufacturer => Rantai pertma dihubungkan dengan rantai yang kedua , yaitu manufacturer atau plans atau assembler atau fabricator atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan membuat , memfabrikasi, meng-assembling , merakit, mengkonversikan, ataupun ,menyelesaikan barang (finishing). Hubungan dengan mata rantai pertama ini sudah mempunyai potensi untuk melakukan penghematan . Misalnya : invertories bahan baku, bahan setengah jadi, dan bahan jadi yang berada di pihak suppliers,  manufactures, dan tempat transit merupakan target untuk penghematan ini. Tiak jarang penghematan sebsar 40% - 60 % , bahkan lebih , dapat diperoleh dari inventory carrying cost di mata ranta ini. Dengan menggunakan konsep supplier partnering  misalnya, penghematan tersebut dapat diperoleh.
  • Chain 1-2-3 : Supplier - Manufacturer - Distributor => Barang sudah jadi yang dihasilkan oleh manufacturer sudah mulai ditempuh oleh sebagian besar supply chain . Barang dari pabrik melalui gudangnya disalurkanke gudang ditributor atau wholeseler atau pedagang lain dalam jumlah besar , dan pedagang dalam jumlah besardan pada waktunya nanti pedagang besar menyalurkan jumlah jumlah yang lebih kecil kepada retailer atau pengecer.
  • Chain 1-2-3-4 : Supplier- Manufacturer-Distributor- Retail Outler => Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gedung sendiri atau dapat menyewa dari pihak lain. Gedung ini digunakan unutk menimbun barangsebelum disalurkan ke pihak pengecer. Sekali lagi disini ada kesempatan untuk memperoleh pengehematan dalam bentuk jumlah inventories dan biaya gudang, dengan cara melkuakan disain kembali pola - pola pengiriman barang baik dari gudang manufacture maupun ke toko pengecer (toko retailer)
  • Chain 1-2-3-4-5 : Supplier-Manufacturer-distributor-Retail Outler-Customer => Dari rak - raknya para pengecer atau retailer ini menawarkan barang tersebut. Yang termasuk outlet adalah toko. warung, toko seraba ada, pasar swalayan, atau koperasi dimana konsumen melakukan pembelian. Walaupun secara fisik dapat dikatakan ini adalah mata rantai terakhir , sebetulnya maih ada satu mata rantai lagi. , yaitu dari pembeli (yang mendatangi toko retailer outlet) ke real customer dan real user , karena pembeli belum tentu pengguna akhir. Mata rantai supply baru benar - benar berhenti setelah barang yang besangkutan tiba di real customers dan real user.
 

 MATEMATIKA EKONOMI


Diskusi 6

Jelaskan kaitan perilaku konsumen dengan kepuasan marjinal.
Jelaskan kegunaan dari elastisitas.

Jawaban Saya :

Kaitan Perilaku Konsumen dengan Kepuasan Marginal dan Kegunaan dari Elastisitas
  A. Kaitan Perilaku Konsumen dengan Kepuasan Marginal
Perilaku Konsumen di dalam memutuskan berapa jumlah barang yang akan dibeli biasanya mengikuti hukum permintaan yang mengatakan bahwa bila barang naik, dengan anggapan ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap) maka jumlah barang yang diminta konsumen turun. Denikian pula sebaliknyam bila harga turun dengan anggapan ceteris paribus maka jumlah barang yang diminta akan naik.
Salahsatu pendekatan yang menjelaskan mengapa konsumen berperilaku seperti itu adalah pendekatan kepuasan marginal (marginal utility). Kepuasan marjinal adalah tambahan kepuasan yang diperolrh konsumen karena ada tambahan konsumsi satu unit barang. Jadi, kepuasan marginal tidak lain adalah turunan pertama dari kepuasan total.

MU = dTU/dQ
dimana MU adalah kepuasan marginal, TU menunjukkan kepuasan total dan Q adalah jumlah barang yang dikonsumsi.
Pendekatan kepuasan marjinal bertitik tolak pada suatu anggpan yang menyatakan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan uang dan konsumen berusaha untuk mencapai kepuasan total yang maksimum. Jika P menunjukkan harga barang maka konsumen akan memperoleh kepuasan total yang maksimum apabila memenuhi syarat :    P = MU
Contoh :
Berapalah jumlah barang yang akan diminta oleh konsumen apabila harga barang per unit   Rp 40,-   dan kepuasan total konsumen ditunjukkan oleh fungsi :  TU = 120Q - 0,25Q2
Kepuasan total yang maksimum akan dip[eroleh konsumen bila syarat P = MU dipenuhi. Padahal P = 40    maka :
40 = 120 - 0,50 Q
0,50 Q = 80
Q = 160
Jadi, konsumen akan memperoleh kepuasan total apabila ia membeli barang sebanyak 160 unit pada harga Rp 40,- per unit.

Fungsi kepuasan marginal tidak lain adalah fungsi permintaan yang tunduk pada hukum permintaan.




B. Kegunaan Elastisitas
Kegunaan dari elastisitas harga, diantaranya :
  • Penentuan harga
  • Mengelola aliran dana
  • Berpengaruh pada perubahan harga pesaing
  • Berpengaruh pada kecenderungandan resesi ekonomi
  • Berpengaruh pada kampanye iklan


TUGAS 3 MATEMATIKA EKONOMI
1.      Diketahui        : Seorang anak membeli Nutrisari sachet dengan harga Rp 600,- per sachet    dan fungsi kepuasan total anak tersebut : TU = 605Q – 0,25Q2
            Ditanyakan     : Kepuasan total yang diperoleh anak tersebut.
      Jawab              : 
    TU     = 605Q –
         600     = 605 – 0,50 Q
       0,50Q  = 605 -600
       Q          =  = 10

Kepuasan total yang diperoleh seorang anak adalah:
TU = 605Q –

TU = 605(10) – 0,25(10)2
TU = 6050 – 25
TU = 6025
Jadi, anak akan memperoleh kepuasan total apabila ia membeli Nutrisari sachet sebanyak 10 sachet yaitu Rp 6.025,-

2.      Diketahui        : Suatu perusahaan memproduksi suatu jenis barang dengan input variabel x. Output yang dihasilkan pada berbagai tingkat penggunaan input ditunjukkan oleh fungsi produksi: Q = 4x2 – 1/3 x3. Jika harga input x yang digunakan adalah Rp 3000,- per unit dan harga output per unit Rp 200,-
     Ditanyakan      : Jumlah unit yang harus diproduksi oleh perusahaan agar keuntungan  yang diperleh maksimum dan  produksi rata-rata.




Jawab :
Px = 3000 ; Pq=200 
Fungsi Produksi : Q=4x2 – 1/3 x3 maka MP =  x -               
Syarat Keuntungan Maksimum :
MP                   =
 x - =
 x - = 15                                                     
                - + x-15 = 0
--------------------------------- x3
                                                                        -
                        x(x+9) (x-5)
                        (x+9)      (x-5)
                        = -9      = 5

M=  = x – 2x
Pada tingkat penggunaan input     x=-9
(-9) – 2(-9) = -12 +18 = 6
(curam positif berarti MP menaik)
(5) – 2(5) = -10
                  =
                  = -
(curam negative berarti Mp menurun)
Jadi,input yang digunakan agar keuntungan produksi maksimum adalah 5 unit.
 Jumlah output yang dihasilkan adalah :
Q = 4x2 – 1/3 x3
   = 4(5) 2 – 1/3(5) 3
   = 4(25) – 1/3(125)
  = 100 – 125/3
 =  =  = 58,3
Bila barang yang diproduksi satuannya harus merupakan bilangan yang utuh,maka output yang dihasilkan dibulatkan menjadi 58 unit.
Produksi rata-rata    :  AP =
                                             =  = 11,6
Artinya,pada tingkat penggunaan input x=5,setiap unit digunakan untuk menghasilkan rata-rata 11 unit output.
3.      Diketahui        : Seorang konsumen mempunyai fungsi permintaan P = 50 – 2Q
Ditanyakan     : Elastisitas permintaannya pada tingkat harga Rp 30,-
Jawab              :  =
                          =
                                                                        = = -2
                                     = -
Bila P=30 maka jumlah barang yang diminta
     30 = 50-2Q
   -20 = 2Q atau Q=10
Jadi, = - .  = -

4.      Diketahui        :  Bila MC ditunjukkan dengan persamaan MC=1/2Q2 - 10Q + 50
Ditanyakan     : Jumlah output yang diproduksi pada saat MC minimum
Jawab              :
MC Minimum bila memenuhi syarat  dan d2MC/dQ2 > 0
dMC/Dq = 0
d(1/2Q2 – 10Q + 5) / dQ = 0
Q – 10 = 0
Q = 10
d2MC/dQ2 > 0
d2(Q – 10) / dQ > 0
1 > 0
Jadi sewaktu MC (Marginal Cost) Minimum terjadi pada saat Q = 10

5.      Diketahui        : Seorang monopolis menghadapi fungsi permintaan P = 35 + 4Q - Q2. Fungsi biaya rata-rata ditunjukkan oleh persamaan AC = Q – 10
 Ditanyakan    : Tingkat harga yang ditetapkan oleh monopolis tersebut dan keuntungan    yang diperolehnya.


Jawab              :
P = 35 + 4Q – Q2
TR = P.Q
TR = (35 + 4Q – Q2).Q
TR = 35Q + 4Q2 – Q3
Fungsi biaya rata-rata (AC) AC = Q – 10
TC = AC.Q
TC = (Q-10)Q
TC = Q2 – 10Q
Keuntungan
= 35Q + 4Q2 – Q3 – (Q2 – 10Q)
= 35Q + 4Q2 – Q3 – Q2 + 10Q
Keuntungan Maksimum = 0 ,  jika
0 = -3Q2 – 6Q + 45
3Q2 – 6Q – 45 = 0
Q2 + 2Q + 15 = 0
(Q + 5) (Q – 2)
Q1 = -5
Q2 = 2
Jadi, Keuntungan  yang  diperoleh
= – Q3 + 3 Q2 +45Q
= – (2)3 + 3 (2)2 +45(2)
= -8+12+90
= 94



Diskusi 8

Pada persaingan monopoli mengapa 1) keuntungan = TR - TC dan  2) apa syarat keuntungan maksimumnya, jabarkan

Jawaban Saya :


Pada Persaingan Monopoli , alasan beserta penjabarannya :
Dalam pasar monopoli ini, produsen dapat mempengaruhi harga di pasar dengan cara menjual barang yang diproduksi lebih banyak atau lebih sedikit. Dengan perkataan lain, dalam pasar monopoli produsen dapat menetapkan harga.
1) Keuntungan = TR - TC
Keuntungan merupakan selisih antara seluruh penerimaan dan ongkos - ongkos yang harus dikeluarkan oleh produsen, atau secara matematika dapat ditulis sebagai ∏ = TR - TC 
Dimana ∏  = keuntungan
       TR = penerimaan
       TC = biaya

2) Syarat keuntungan maksimum
Keuntungan yang diperoleh maksimum apabila memenuhi syarat :


 

PEMASARAN JASA


FORUM DISKUSI 6
by Andi Mulyana, SE - Senin, 4 April 2016, 10:00
 
DEAR MAHASISWA
ANDA DIMINTA UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN DALAM DISKUSI 6 INI, AGAR DAPAT MEMAHAMI BAHASAN DALAM INISIASI 6
DIKUSI INISISIASI 6
Tingkat persaingan ketat yang harus dihadapi perusahaan jasa pada saat ini menuntut mereka untuk melakukan strategi pemasaran bagi konsumennya.Strategi ini pada prinsipnya untuk mencegah tidak akan kehilangan satu orang konsumenpun, karena biaya yang ditanggung untuk mecari konsumen baru 5 kali lebih mahal. Sehubungan dengan hal tersebut maka perusahaan melakukan tindakan-tindakan ”Memuaskan”, “Membangun loyalitas”, “Mempertahankan Konsumen” dan “Menangani Keluhan”.
Pertanyaan:
Jelaskanbagaimana hubungan pentingnya hubungan ke 4 hal tersebut terhadap pencapaian profit perusahaan yang bergerak dibidang jasa.
Pending
 
Jawaban Saya :
 



Hubungan pentingnya hubungan ke 4 hal ("Memuaskan","Membangun loyalitas",Mempertahankan Konsumen", dan "Menangani Keluhan") terhadap pencapaian profit perusahaan yang bergerak dibidang jasa
Dengan memberikan kepuasan pelayanan (pelayanan yang terbaik) maka pemakai jasa akan semakin setia. Sedangkan membangun loyalitas, sangatlah perlu untuk mempertahankan konsumen. Menangani keluhan konsumen harus dilakukan.Yaitu segala kompalin yang dikeluhkan konsumen. upaya tidak terulang dikemudian hari.
Sebab ke 4 hal tersebut sangat mempengaruhi image perusahaan dibidang jasa dan membantu perusahaan dalam mencapai profit perusahaan yang hendak dicapainya.
Oleh karena, satu sama lain ke 4 hal tersebut saling berhubungan satu sama lain. Untuk membangun kebaikan perusahaan di masa depan pula.


Apabila di dalam proses pencapaian profit perusahaan (jasa) kurang memperhatikan pentingnya hubungan  4 hal (memuaskan, membangun loyalitas, mempertahankan konsumen, dan menangani keluhan) ,mungkin dalam jangka panjang perusahaan jasa tersebut belum bisa mencapai profit yang diharapkan.
Misal dalam perusahaan X :
Perusahaan X bergerak di bidang jasa, dalam kegiatan usahanya kurang mementingkan pentingnya kepuasan pelanggan (Customer satisfication) , namun hanya berpandangan bahwa "tidak mungkin customer akan meninggalkan kita, karena mereka butuh". Namun, pada dasarnya pelayanan yang diberikan perusahaan X, pasti pernah mendapatkan kompain (dalam usaha  pasti mendapat komplain/keluhan, apalagi tipe - tipe customer bermacam-macam).
Maka , Perusahaan X, harus mengerti akan pentingnya hubungan ke 4 hal tersebut dalam praktek usahanya. Kepuasan customer harus diutamakan juga, untuk mempertahankan customer tetap setia terhadap perusahaan X. Dengan mempertahankan customer  maka perusahaan juga akan memperoleh dampak positif. Misal, profit perusahaan akan tercapai, dan mungkin perusahaan akan melakukan pelayanan jasa yang berkualitas dari sebelumnya. Maka customer akan bertambah, bukan berkurang/hilang karena memilih perusahaan jasa lain.
Begitu pula dengan membangun loyalitas, perusahaan X dalam bidang jasa ini membangun loyalitas konsumen salahsatu strateginya adalah dengan program promisi.  Contohnya : memberikan layanan jasa dengan diskon (misal : jasa travel, memberikan paket tour and travel hemat). Maka, secara langsung atau tidak langsung jumlah customer bertambah dan meningkatkan kepuasan pelayanan konsumen akan jasa customer.
Dengan membangun loyalitas konsumen (lihat contoh), maka diharapkan akan mempertahankan customer yang memakai jasa perusahaan X.
Sedangkan dalam menangani keluhan konsumen, mungkin dapat melalui complaint. Segala keluhan konsumen , sebaiknya diterima oleh perusahaan X. Karena , hal ini berfungsi untuk memperbaiki  pelayanan di kemudain hari dan sebagai referensi  / cerminan pelayanan jasa perusahaan X.

Kesimpulan :
Hubungan pentingnya , hubungan ke-4 hal tersebut antara perusahaan jasa dengan customer yaitu : dengan adanya customer satisfaction, maka akan muncul loyalitas antara perusahaan jasa dengan customer(karena perusahaan membangun loyalitas pelanggna), sehingga akan berdampak pada ketahanan customer untuk tetap memilih perusahaan jasa X (mempertahankan customer). Saat mempertahankan customer, tidak kalah pentingnya pula, tetap baik dalam menerima segala keluhan yang di sampaikan customer, bagaimanapun tipe customer yang dihadapi. Semua dijalankan dengan sebaik - baiknya dalam rangka mencapai profit perusahaan jasa yang diharapkan.


FORUM DISKUSI 7
by Andi Mulyana, SE - Kamis, 21 April 2016, 11:04
 
Inisiasi sebelumnya, telah kita bahas tentang kepuasan konsumen serta loyalitas, namun adakah hubungannya antara kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap suatu merek perusahaan jasa 
Jawaban saya :
 
Adakah hubungan antara kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap suatu merek perusahaan jasa ?
Jawab :
Ada.
Loyalitas pelanggan merupakan salah satu tujuan inti yang diupayakan dalam pemasaran modern. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka panjang atas hubungan mutualisme yang terjalin dalam kurun waktu tertentu.
Kepuasan konsumen (customer satisfication) perasaaan senang kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dengan harapannya.
Hubungan loyalitas dan kepuasan terhadap suatu merek perusahaan jasa :
  • Dengan adanya merek pada merek suatu produk, maka konsumen akan memandang kualitas produk yang dimaksud, sehingga akan mempengaruhi tingkat loyalitas konsumen terhadap produk itu (untuk mengonsumsinya lagi)
  • Adanya merek suatu produk, mungkin memberikan kepuasan tersendiri dibandingkan merek  lain yang sejenis.(kualitas produk mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen, karena produk berkualita konsumen akan terus menerus mengonsumsinya.

Tugas 3

Dear Mahasiswa silahkan mengerjakan tugas 3 berikut ini:
Tugas 3
Saudara diminta untuk menganalisis konsep servqual (Parasuraman) pada suatu perusahaan jasa yang bisa dikatakan berhasil dalam mengaplikasikan konsep tersebut. Mis: BNI 46, Bank Mandir, Lion, GIA dll
 
 
TUGAS 3 PEMASARAN JASA

SERVQUAL LION AIR
Lion Air semula menjadi primadona penerbangan karena mampu: “membuat semua orang terbang” sesuai dengan slogannya. Namun dalam kelanjutannya layanan Lion Air ternyata banyak menderita kegagalan layanan sehingga banyak menimbulkan komplain penumpang. Jumlah komplain secara lambat laun terus meningkat sehingga menginformasikan bahwa layanan Lion Air semakin lama justru mengalami penurunan. Untuk itu, mengatasi masalah tersebut, maka Lion Air harus melakukan evaluasi kualitas layanan yang diberikan kepada penumpang untuk bisa  tetap mempertahankan kepuasan penumpang. Ketimpangan tertinggi antara harapan dan persepsi adalah dimensi reliability.
Komitmen akan kualitas pelayanan yang berorientasi pada pelanggan merupakan prasyarat utama dalam menunjang keberhasilan bisnis, khususnya pada industry jasa. Pelanggan jasa terlibat langsung dalam proses produksi jasa itu sendiri. Oleh sebab itu, pelanggan jasa sangat bergantung dari siapa dan bagaimana jasa tersebut diberikan. Karena keberhasilan proses produksi jasa tersebut sangat tergantung dari penilaian pelanggan, maka adalah sangat penting untuk memperhatikan kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan suatu jasa.
Metode SERVQUAL yang dikembangkan oleh Zeithami, Parasuraman, dan Berry (1990) adalah salah satu metode dalam mengukur kualitas pelayanan dalam bidang jasa. Metode SERVQUAL ini membagi kualitas pelayanan kedalam lima dimensi, yakni: tangibles, reliability, assurance, responsiveness, dan empathy. Kelima dimensi tersebut harus diramu dengan baik. Apabila tidak, hal tersebut dapat menimbulkan kesenjangan antara perusahaan dengan pelanggan, karena perbedaan persepsi mereka tentang wujud pelayanan.


Analisis Kesenjangan Kualitas Pelayanan (Servqual) “Lion Air”
1.      Gap Persepsi Manajemen
Perbedaan antara penilaian pelayanan menurut pengguna jasa dan persepsi manajemen mengenai harapan pengguna jasa.
Gap Persepsi Manajemen pada Lion Air :
Secara keseluruhan atribut terdapat kesenjangan negatif antara harapan dan persepsi konsumen. Dengan kata lain, konsumen tidak puas terhadap kualitas layanan jasa Lion Air untuk rute Yogyakarta-Jakarta. Menunjukkan tingkat harapan konsumen yang tertinggi terhadap pentingnya ketepatan waktu dan yang terendah terhadap keserasian penampilan staf Lion Air dalam memberikan pelayanan jasa penerbangan. Atribut dimensi layanan jasa yang dominan dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu, yang ditunjukkan oleh tingkat harapan sekaligus tingkat persepsi konsumen yang tertinggi terhadap atribut tersebut.
2.      Gap Spesifikasi Kualitas
Kesenjangan antara persepsi manajemen mengenai harapan pengguna jasa dan spesifikasi kualitas jasa dan spesifikasi kualitas jasa.
Pada Lion Air :
Sebagai hasil dari penelusuran di internet, peneliti memperoleh beberapa artikel yang berisikan kasus-kasus mengenai pelayanan maskapai Lion Air di beberapa tempat dan waktu.
·         4 Maret 2013, Sistem jaringan Lion Air mengalami gangguan di Bandara Internasional Juanda sehingga mengakibatkan ratusan penumpang menunggu antrian di Bandara Internasional Juanda.
·         23 Januari 2013, Anggota Divisi Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Karunia Asih Rahayu menyatakan dari catatannya, maskapai paling banyak berkasus adalah Lion Air yang rata-rata adalah masalah gagal terbang atau ditolak check-in di bandara.
·         17 Desember 2012, Dua pesawat Lion Air hampir bertabrakan karena kerusakan pada radar di Bandara Soekarno-Hatta.
·         25 November 2012, Penumpang Lion Air tujuan Makassar-Gorontalo yang terlantar di bandara Hasanuddin tidak mendapat tanggungan makanan dan penginapan meskipun penerbangan mereka dibatalkan.
·         1 November 2012, Dir Shabara Polda Sulut, Kombes Pol H. Maman Hermawan mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari Pramugari dan Pilot Lion Air.

·         25 Oktober 2012, Orlando Valiantino ditinggalkan di ruang tunggu pesawat yang akan ditumpanginya setelah dipanggil tiga kali. Namun yang bersangkutan mengaku tidak ada panggilan selama dia menunggu.
·         25 September 2012, Layanan konsumen yang dihubungi oleh Ferdi untuk melakukan perubahan data tidak dapat tersambung dan hanya dijawab oleh sistem.
·         7 September 2012, Alarm yang menyala karena kerusakan teknis mengakibatkan pesawat Lion Air tujuan Aceh-Medan dua kali gagal take-off.
·         4 September 2012, Lion Air digugat Rp 10 miliar oleh pengusaha di bidang otomotif, De Neve Mizan Allan karena dianggap telah melakukan refund tiket pesawat miliknya tanpa persetujuannya.
·         26 Agustus 2012, Antrian yang sangat panjang di loket check-in Lion Air di bandara Soekarno-Hatta mengakibatkan Pipit F. Hayati menngalami keterlambatan check-in hingga tiketnya hangus.
·         9 Juli 2012, Seorang penumpang tujuan Jakarta-Pontianak mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari petugas check-in dan manager Lion Air yang bertugas di bandara Soekarno-Hatta.
·         8 Juli 2012, Delay oleh pesawat Lion Air pada penerbangan Lombok-Surabaya mengakibatkan jadwal penerbangan penumpang yang memiliki connecting flight menjadi berantakan.
·         8 Juli 2012, Winny yang merupakan penumpang penerbangan Surabaya-Palembang dengan nomor penerbangan JT573 mengajukan komplain kepada Lion Air terkait prosedur keterlambatan pesawat yang tidak baik namun tidak mendapatkan respon yang diharapkan.
·         24 Juni 2012, Seorang penumpang mendapat perlakuan tidak adil dalam perjalanan dari Kupang ke Surabaya terkait anggota keluarganya yang terkena penyakit.
·         30 Mei 2012, Penumpang Lion Air tujuan Jakarta-Manado bernama Happy Wulandari kehilangan bagasi setelah mendarat di Manado namun hingga beberapa bulan kemudian, Happy tidak menerima kabar mengenai bagasinya. Informasi yang diberikan oleh Lion Air Manado adalah bahwa masalah tersebut sudah melimpahkannya ke Lion Air Jakarta.
·         21 Mei 2012, Penumpang mengamuk di bandara Polonia, Medan karena pesawat yang akan ditumpanginya telah berangkat tanpa ada pemberitahuan padahal mereka menunggu di ruang tunggu.

·         11 April 2012, Pesawat Lion Air JT613 dengan tujuan Pangkal Pinang-Jakarta memindahkan bagasi ke penerbangan berikutnya tanpa memberikan informasi kepada penumpangnya sehingga mereka harus menunggu penerbangan berikutnya untuk mendapatkan bagasi mereka.
·         21 Maret 2012, Penumpang Lion Air tujuan Padang, Sumatera Barat menunggu di atas 7  jam sebelum diberangkatkan karena kerusakan teknis ketika persiapan take-off.
·         19 Maret 2012, Belasan penumpang melayangkan somasi kepada Lion Air karena ditinggal berangkat oleh pesawat yang akan ditumpanginya tanpa ada pemberitahuan lebih dulu.
·         17 Maret 2012, Penumpang bernama Surachman yang seharusnya berangkat dengan tujuan Jakarta-Kuala Lumpur pada waktu yang ditetapkan, diperlambat oleh penanganan kelengkapan data karena merupakan penerbangan internasional sehingga membuatnya kehangusan tiket.
·         21 Februari 2012, Dua orang penumpang yang memiliki tiket pesawat Lion Air tidak jadi berangkat karena terlambat 10 menit dan kursi mereka dinyatakan tidak terjual (kosong) tapi ternyata teman mereka yang sudah lebih dahulu di dalam pesawat mendapati kursi untuk dua orang tersebut sudah terisi penumpang.
·         9 Februari 2012, Kasus kehilangan bagasi milik Fitria Annisa Putri pada penerbangan Yogyakarta-Banda Aceh tidak ditangani sampai tuntas dan kasus tersebut dibiarkan.
·         24 Desember 2011, Eko halim mengalami kehilangan bagasi yang berisi kameranya ketika melakukan penerbangan dari Batam ke Manado.
·         22 Desember 2011, Seorang penumpang kecewa setelah mendapati kursi yang dipesannya secara online di situs resmi Lion Air untuk pesawat dengan tujuan Solo-Jakarta telah terisi oleh penumpang, dan setelah diberitahukan ke pramugari, tidak ada tindakan lebih lanjut.
·         8 Desember 2011, Lion Air pernah digugat karena memperlakukan penumpang secara diskriminatif.
·         23 November 2011, Penumpang Lion Air JT504 tujuan Jakarta-Semarang bernama Riyanto tidak mendapat kejelasan prosedur keterlambatan pesawat yang mana dia diharuskan membeli tiket baru atau refund 10% sedangkan salah seorang penumpang lainnya yang juga terlambat, dibiarkan tidak membeli tiket ataupun refund.
·         30 Oktober 2011, Dwi Setiahardi yang melakukan penerbangan dengan Lion Air dengan nomor penerbangan JT555 mengalami kehilangan bagasi. Penanganan yang dilakukan oleh Lion Air adalah dengan meminta waktu 14 hari namun hingga batas waktu, Lion Air tidak menemukan bagasi tersebut dan menawarkan penggantian kerugian sebesar Rp. 20.000/kg namun Dwi tidak menerimanya karena pengorbanan waktu, tenaga, dan biaya dalam mengurus kehilangan bagasinya tidak sebanding dengan penawaran tersebut.
·         4 Oktober 2011, Penumpang pada penerbangan Surabaya-Balikpapan dengan nomor penerbangan JT262 mengalami kehilangan bagasi. Dari informasi yang diberikan pihak  Lion Air, bagasi tersebut terbawa ke Tarakan dan akan dipulangkan ketika ditemukan. Namun kasus ini tidak terselesaikan akibat nomor layanan konsumen yang tidak bisa dihubungi.

·         1 Oktober 2011, Priska Pramestiwi pada penerbangan JT 22 tujuan Jakarta-Denpasar-Jakarta beserta kedua anaknya tidak mendapatkan kursi meskipun telah memesan. Pihak Lion Air memberikan alasan bahwa kursi-kursi tersebut dihanguskan karena memuat 5 orang crew tambahan.

·         19 April 2011, Ferdinand P. M. kehilangan bagasi pada penerbangan Medan-Manado berupa kereta bayi dan tidak ditangani hingga tuntas oleh pihak Lion Air. Ferdinand juga tidak mendapatkan pelayanan yang memuaskan ketika menghubungi layanan konsumen Lion Air.

3.      Gap Penyampaian Pelayanan
Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyerahan jasa (service delivery).
Pada Lion Air :
Masalah yang sering timbul dalam penyampaian pelayanan kepada customer, beberapa pelanggan sering complain atas keterlambatan yang berdampak pada pelanggan, seperti penyediaan fasilitas untuk istirahat dan fasilitas konsumsi yang disediakan Lion Air akibat keterlambatan (http:www.pntunet.com) akses tanggal 1 Maret  2013 jam 20.00 Wib.
4.      Gap Komunikasi Pemasaran
Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.
Pada Lion Air :
Masalah yang  terdapat pada jasa ini, diantaranya penyampaian jasa yang kurang memuaskan konsumen (sehingga terjadi berbagai keluhan), padahal secara umum maskapai penerbangan harus selalu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada customer, seperti pada maskapai penerbangan pada umumnya. Sedangkan komunikasi eksternal pada maskapai penerbangan ini cukup memadai, akan tetapi perlu diperbaiki dalam hal pelayanan tiket online, jangan sampai ada complain dari para customer seperti padakasus sebelumnya. (kurang terkoordinirnya tim manajemen di dalamnya).

Demikian analisis saya pada suatu perusahaan jasa penerbangan “Lion Air”, berdasarkan analisis kesenjangan kualitas pelayanan (Servqual).

FORUM DISKUSI
by Andi Mulyana, SE - Kamis, 21 April 2016, 11:04
 
DEAR MAHASISWA
INI BAHAN DISKUSI UNTUK LEBIH MEMAHAMI MATERI INISIASI 8
SELAMAT MENGERJAKAN
DIKUSI INISISIASI 8
Jelaskan:
1.Jelaskan sejauh mana pentingnya karyawan/SDM dalam mendukung keberhasilan perusahaan jasa dalam menciptakan keunggulan bersaing.
2.Jelaskan program-progam yang dapat dikembangkan pihak manajemen untuk meningaktkan kinerja karyawan/SDM dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan tinggi kepada konsumen (delighting customers). 

Jawaban saya :
 
1. Sejauh mana pentingnya karyawan / SDM dalam mendukung keberhasilan perusahaan jasa dalam menciptaan keunggulan bersaing
Sejauh masih berlangsungnya segala aktivitas usaha jasa. Segala aktivitas SDM / karyawan selama beraktivitas di dalam perusahan jasa, karena segala aktivitasnya berpengaruh terhadap kegiatan mereka, yang mempengaruhi kualitas layanan jasa yang diberikan.
SDM/ karyawan sebagai keunggulan bersaing
Banyak ahli telah menekankan peran strategik yang mengikat para karyawan bermain dalam membantu perusahaan mereka mencapai keunggulan bersaing. Sebagai contoh, ahli perencanaan strategik C.K. Prahalad dan Gay Hamel mengatakan bahwa keunggulan bersaing justru tidak terletak dalam diferensiasi sebuah produk atau jasa atau menjadi pimpinan dengan biaya rendah melainkan juga dalam menjadi mampu untuk menyalurkan ketrampilan khusus perusahaan atau Kompetensi Inti ( core competency ) dan cepat menanggapi kebutuhan pelanggan dan gerakan - gerakan pesaing. Dengan kata lain, keuntungan bersaing terletak  "............dalam kemampuan manajemen untuk mengkonsolidasi teknologi lingkup korporasi dan keterampilan produksi kedalam kompetensi yang memberi kuasa kepada bisnis individual untuk cepat beradaptasi dengan peluang - peluang yang berubah ". Seperti dikemukakan seorang ahli :
"Dalam sejumlah organisasi yang bertumbuh sumber daya manusia sekarang dilihat dilihat sebagai suatu sumber dari keunggulan bersaing. Ada pengakuan yang besar bahwa kompetensi yang khas diperoleh melalui keterampilan karyawan yang benar - benar dikembangkan , kultur organisasi yang khas, proses manajemen, dan sistem. Ini kontras dengan tekanan tradisional pada sumber daya manusia yang dapat ditransfer seperti peralatan ...... Semakin lama, semakin dikenal bahwa keunggulan bersaing dapat diperoleh dengan angkatan kerja bermutu tinggi yang memampukan organisasi untuk bersaing berdasarkan ketanggapan pasar, mutu jasa dan produk jasa yang terdeferensiasi, dan inovasi teknologis.
Pentingnya karyawan/ SDM dalam mendukung keberhasilan perusahaan jasa dalam menciptakan keaunggulan bersaing , permisalan :
Jika suatu perusahaan jasa pengiriman paket memiliki SDM/ karyawan yang bagus. Maka, pasti tingkat keluhan/ komplian konsumen tidak begitu tinggi. Karena, telah memberikan pelayanan terbaiknya. Sehingga perusahaan selalu bisa mempertahankan target yang diinginkan/ diharapkan, mengenai pelayanan prima yang diberikan. Lain halnya dengan perusahaan jasa yang kurang memperhatikan akan kualitas SDM/ karyawannya.
Pentingnya SDM/ karyawan disini karena segala aktivitas merea dalam perusahaan jasa berpengaruh secara langsung / tidak langsung terhadap aktivitas perusahaan jasa tertentu, yang berdampak pada kualitas jasa yang diberikan kepad customer .
2. Program -program yang dapat dikembangkan pihak manajemen untuk meningkatkan kinerja karyawan / SDM dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan tinggi kepada konsumen (delighting customer)
  • Pemberian training yang bertujuan semakin menambah kemampuan,kecakapan dan keahlian SDM/ karyawan, yang diharapkan berkualitas dalam melaksanakan pekerjaannya dimasa datang ( sesuai posisi masing - masing karyawan ).
  • Memotivasi karyawan dalam bekerja, dengan memberikan reward.