Pengertian Manajemen Operasi
Produksi atau operasi merupakan penciptaan produk dan jasa.
Manajemen Operasi merupakan kegiatan menciptakan produk dan jasa
melalui proses transformasi input menjadi output (Heizer & Render,
2008). Kegiatan menciptakan produk dan jasa tersebut dilakukan di dalam
organisasi.
Manajemen Operasi juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian
kegiatan yang meliputi desain, operasi, dan perbaikan sistem yang
menciptakan dan menyampaikan produk dan jasa atau pelayanan (Chase et
al., 2006) .
Manajemen Operasi juga berkaitan dengan pengelolaan semua proses
individu seefektif mungkin. Dalam fungsi operasi, keputusan manajemen
dapat dibagi ke dalam keputusan strategik (jangka panjang), keputusan
taktik (jangka menengah), dan keputusan perencanaan dan pengendalian
operasi (jangka pendek). Keputusan manajemen operasi pada level
strategik mempengaruhi keefektifan perusahaan atau organisasi jangka
panjang. Keputusan ini harus seiring dengan strategi korporasi.
Keputusan yang dibuat pada level strategik merupakan kondisi yang tetap
atau merupakan patokan dalam melaksanakan kegiatan operasi jangka
menengah dan jangka pendek.
Dalam manajemen operasi dilakukan proses trasformasi yang mengubah
input menjadi output. Input dapat meliputi bahanbaku , pelanggan atau
produk yang berasal dari sistem lain. Proses transformasi dapat
dikategorikan sebagai fisikal (dalam perusahaan manufaktur), lokasi
(seperti perusahaan transportasi), pertukaran (seperti pada usaha
retail), penyimpanan (seperti penggudangan), fisiologikal (seperti dalam
perawatan kesehatan) dan informasional (seperti dalam perusahaan
transportasi). Peran operasi adalah menciptakan nilai. Proses
transformasional dapat dipandang sebagai serangkaian kegiatan sepanjang
rantai nilai (value chain) dari pemasok ke pelanggan.
Manajemen Operasi merupakan bagian dari organisasi yang membuat
barang dan penyampaian pelayanan kepada pelanggan. Manajemen operasi
yang efektif dan efisien adalah penting bagi kesuksesan organisasi
dengan mendukung dan mengembangkan keunggulan bersaing (Johnston, 1994).
Manajemen Operasi juga merupakan subyek yang disebut sebagai
manajemen produksi atau operasi yang merupakan pengetahuan , pengalaman,
dan teknik. Beberapa hal yang menjadi tanggungjawab bidang operasi
misalnya desain proses, tata letak, perencanaan produksi, pengendalian
persediaan, pengendalian dan pengelolaan kualitas, perencanaan
kapasitas, dan manajemen kerja.
DISKUSI 2
Mari kita berdiskusi, apakah perbedaan produk dan jasa? berikan
contohnya. Lalu bagaimanakah tahapan/ alur dalam mendesian jasa yang
baru?
Jawaban Saya :
- Perbedaan produk dan jasa.
Jasa : pelayanannya, kinerja , dan usaha. Contoh :
jasa pengiriman barang, jasa travel, jasa penerbangan, jasa cukur
rambut.
Produk : hal yang dihasilkan dalam bentuk benda maupun non
benda. Contoh : Produk benda adalah sabun,barang elektronik,
makanan, minuman, alat tulis.
Produk non benda adalah pelayanan jasa yang memuaskan pelanggannya.
- Tahapan/alur dalam mendesain jasa yang baru
Pada tahap pengembangan jasa baru , ide-ide baru disaring,
konsep yang dianggap baik dikembangkan dan diuji kelayakannya. Konsep
yang lolos dalam tahap pengembangan, masuk ke tahap analisis untuk
menentukan keuntungan yang dapat dicapai. Dengan memperhatikan waktu dan
dana yang harus dikeluarkan dalam desain untuk menciptakan produk dan
proses yang baru yang harus diuji serta uji pasar, maka dilakukan
peluncuran produk. Keberhasilan organisasi jasa harus dimulai dari
desain jasa karena desain jasa tidak dapat dilakukan dalam satu waktu.
Organisasi harus menciptakan jasa atau pelayanan baru atau menperbaiki
pelayanan yang ada karena kebutuhan dan harapan pelanggan berubah dengan
cepat dan kebutuhan baru selalu muncul. Perubahan gaya hidup juga
berpengaruh pada kebutuhan jasa atau pelayanan. Oleh karena itu,
organisasi jasa harus tanggap terhadap berbagai perubahan, baik dari
sisi pelanggan maupun pesaing. Hal inilah yang memotivasi organisasi
untuk mengembangkan jasa atau pelayanan baru.
Proses pengembangan jasa baru yang menentukan pelayanan berisi empat
struktur dan empat elemen manajerial yang saling terkait (Fritzsimmons
& Fritzsimmons, 2008).
Elemen struktural :
- Sistem penyampaian
- Desain fasilitas
- Lokasi
- Perencanaan kapasitas
Elemen manajerial :
- Informasi
- Kualitas
- Pelayanan yang ditemukan
- Pengelolaan kapasitas dan permintaan
Pelanggan digunakan sebagai fokus dalam proses pengembangan
struktut proses pelayanan dan dapat dimanipulasi untuk mencapai posisi
strategis dalam masyarakat. Cetak biru jasa merupakan teknik yang
efektif dalam menjelaskan proses pelayanan.
DISKUSI 3
Saya awali dengan bahasan apakah itu visi, misi, dan strategi operasi jasa?
Diharapkan
diskusi melebar selain apa yang saya pertanyakan, berharap ada yang
sharing secara riil bagaimana strategi operasi jasa pada sebuah
perusahaan/bisnis jasa. Apalagi dalam era globalisasi, teknologi,
informasi dan persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini.
Terimakasih.
Jawaban Saya :
- Visi adalah tujuan jangka panjang dari perkembangan organisasi (masa depan).
- Misi merupakan arah , ke mana organisasi akan dibawa (masa kini).
- Strategi operasi jasa adalah taktik untuk mencapai targer operasi
jasa dalam memberikan layanannya. Strategi operasi didukung oleh
fleksibilitas pelayanan dan fleksibilitas sistem operasi pelayanan yang
mencakup fleksibilitas operasi, lingkungan kerja, kekuatan kerja, dan
struktural.
- Strategi operasi jasa dalam perusahaan penerbangan Lion Air :
- Memperbaiki pelayanan
- Menambah SDM yang berkualitas
- Memberikan paket promo penerbangan menarik
- Fokus pada kepuasan konsumen
- Memberikan pelatihan khusus dan lebih pada pilot
- Selalu memberikan pelayanan prima
Uraian Tugas:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
ini:
1.
Jelaskan pengertian manajemen operasi
dan manajemen operasi jasa.
2.
Jelaskan definisi operasi sebagai fungsi
transformasi.
3.
Jelaskan bagaimanakah pandangan sistem
terbuka dari perusahaaan jasa.
4.
Jelaskan proses pengembangan jasa atau
pelayanan baru.
5.
Jelaskan elemen dan prinsip dasar desain
jasa atau pelayanan.
6.
Jelaskan desain di baris depan (front office) dan desain baris belakang
(back office) dalam pelayanan.
7.
Jelaskan Quality Function Deployment (QFD) dan Service Blue Print.
8.
Jelaskan pengertian strategi operasi dan
strategi operasi jasa.
9.
Jelaskan mengenai Triadik Strategi
Pelayanan.
10.
Jelaskan strategi-strategi menurut
Porter (1980) dan pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan strategi
tersebut.
JAWABAN
TUGAS 1- MANAJEMEN OPERASI JASA
1.
Jelaskan pengertian manajemen operasi dan
manajemen operasi jasa.
a. Pengertian
Manajemen Operasi adalah suatu bentuk pengaturan untuk masalah operasional
dan produksi yang meliputi bidang jasa dan barang. Manajemen operasional juga
diartikan sebagai cara untuk mengambil tanggung jawab di dalam suatu organisasi
yang terkait dengan bisnis terutama untuk urusan produksi, baik untuk produksi
jasa maupun produksi barang.
b. Pengertian Manajemen Operasi Produksi atau
operasi merupakan penciptaan produk dan jasa. Manajemen operasi merupakan
kegiatan menciptakan produk dan jasa melalui proses transformasi input menjadi
output (Heizer & Render, 2008).Kegiatan menciptakan produk dan jasa
tersebut dilakukan di dalam organisasi. Manajemen operasi juga dapat
didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan yang meliputi desain, operasi, dan
perbaikan sistem yang menciptakan dan menyampaikan produk dan jasa atau
pelayanan (Chase et al., 2006).Pada perusahaan manufaktur, kegiatan produksi yang
menciptakan produk biasanya cukup nyata. Hal ini dapat dilihat dari produk yang
dihasilkannya. Sementara itu, dalam perusahaan yang tidak menciptakan produk
yang secara fisik nampak, kegiatan produksi dirasakan tidak tepat lagi. Hal ini
tidak nampak oleh masyarakat maupun pelanggan, seperti proses transformasi yang
terjadi di bank, rumah sakit, maupun lembaga pendidikan. Ketika jasa atau
pelayanan dilakukan, tidak ada produk yang dihasilkan. Yang dapat dilihat
adalah adanya keramahan pemberi jasa dan kenyamanan fasilitas
pemeriksaan/perawatan, adanya transfer dana, adanya pemeriksaan kesehatan
kepada pasien, atau pendidikan bagi para siswa. Namun demikian, apapun hasil
akhir yang diciptakan, baik barang maupun jasa, kegiatan produksi yang
berlangsung dalam organisasi ditunjukkan sebagai kegiatan operasi.Seperti
halnya pemasaran dan keuangan, kegiatan operasi merupakan bidang usaha
fungsional dengan tanggung jawab yang jelas yang ada pada manajemen lini.
Pengertian manajemen operasi sendiri sering kali kacau dengan pengertian
penelitian operasi (operation reseach), sains manajemen (management
science), dan perancangan
industrial (industrial engineering). Perbedaan penting di antara
istilah-istilah tersebut adalah, manajemen operasi merupakan bidang manajemen.
2.
Jelaskan definisi operasi sebagai fungsi
transformasi.
Secara
sederhana kita dapat melihat input masuk ke dalam proses transformasi untuk
menghasilkan output dan yang turut memegang peran penting dalam lingkungan
seperti supplier (penyedia input) dan pelanggan (penerima output). Juga ada
garis yang ditarik dari output menuju input yang menggambarkan suatu umpan
balik untuk mengakomodasi persoalan kualitas, performa dan biaya.
Secara lebih
rinci, di dalam input atau bisa disebut sebagai transformed resources (sumber
daya yang akan ditransformasi) unsur-unsur yang berperan antara lain adalah
bahan baku, informasi dan pelanggan. Selanjutnya input akan masuk ke dalam
proses transformasi, di mana yang akan berperan di dalamnya selain proses itu
sendiri adalah transforming resources (sumber daya dalam proses transformasi).
Yang relevan di sini antara lain adalah staf yang ikut ambil bagian dalam
proses, fasilitas (tanah, bangunan, mesin, peralatan). Sementara dalam output
yang dihasilkan dari proses transformasi biasanya ada output yang bermanfaat
dan output limbah (waste). Yang juga menarik adalah umpan balik yang bisa
berasal dari dua sumber: internal dan eksternal. Sumber internal bisa berupa
pengujian, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan sedangkan sumber eksternal
berasal dari masukan ataupun keluhan dari baik supplier maupun pelanggan.
Model Tranformasi Rinci
Agar output
yang dihasilkan memenuhi sasaran manajemen operasional maka perlu dilakukan
analisis output. Agar lebih mudah dalam melakukan identifikasi mari kita lihat
contoh berikut ini. Apakah yang menjadi output utama dari bisnis Bar? Penerbit?
Hotel? Perusahaan Asuransi? Output dari Bar misalnya adalah Bir, Vodka,
Martini, Johny Walker. Output dari Pernerbit bisa berupa buku, majalah, atau surat
kabar. Bagaimana dengan Hotel? Mungkin tidak bisa langsung terlihat seperti
bisnis yang berproses menghasilkan barang. Kita bisa menyebut pelanggan yang
puas sebagai output dari Hotel. Kalau Perusahaan Asuransi? Kita bisa menyebut
pelanggan dengan resiko keuangan yang kecil sebagai outputnya. Tapi coba mari
kita pikirkan sejenak. Walaupun kita bisa mengidentifikasi secara jelas
outputnya, sasarannya tetap satu jenis saja, yaitu: kepuasan pelanggan.
Pengunjung Bar memang membeli produk minuman seperti bir atau vodka, tapi yang
lebih esensial lagi adalah kepuasan yang didapatkannya ketika mengkonsumsi
minuman itu di dalam lingkungan Bar tersebut. Di sini kental sekali terasa
integrasi dari kepiawaian mengkoordinasikan sumber daya manusia yang dengan
cepat melayani pelanggan dengan penciptaan suasana fasilitas dalam gedung Bar
seperti musik, dekorasi dan kebersihan. Singkatnya, peranan integrasi aspek
human resources dan asset management sangatlah penting di samping pengendalian
biaya sedemikian rupa agar tercipta efisiensi di dalam prosesnya (aspek cost
management).
Setelah
melakukan analisis output, kita bisa melakukan pengukuran apakah misi dari
manajemen operasional sudah dapat dikatakan berhasil atau tidak. Umumnya
organisasi bermotif profit mengukurnya dengan tingkat profit yang dihasilkan,
growth yang terjadi, dan tingkat daya saingnya dalam pasar. Sementara itu
organisasi non-profit biasanya mengukur prestasinya dari value for money atau
dengan kata lain melihat sudut pandang luasan efektifitas yang tercipta dari
implementasi program-program dengan dana yang disalurkan.
Di
tengah-tengah berjalannya proses di atas, kita akan menemui banyak
keputusan-keputusan operasional yang harus diambil. Pengambilan
keputusan-keputusan ini bisa dicerna dari dua esensi yaitu pertama berdasarkan
jenisnya dan kapan akan dilakukan. Berdasarkan jenisnya, pengambilan keputusan
akan banyak ditemui dalam pengadaan sumber daya (bahan baku dan manusia),
kualitas & kuantitas barang/jasa, dan dalam proses menghasilkan barang dan jasa.
Sementara dari sisi kapan akan dilakukan, pengambilan keputusan sangat krusial
pada saat perancangan sistem, pengelolaan sistem dan perbaikan sistem.
Agar
manajemen operasional tidak hanya
sekedar memenuhi sasarannya saja, namun lebih jauh lagi memenuhi sasarannya
secara konstan dan berkelanjutan, maka setiap work-process yang ada haruslah
terdokumentasi dengan baik termasuk setiap data masalah/problem yang timbul
secara rutin dan disiplin ditabulasi untuk keperluan analisis, kemudian
penggunaan kriteria pengukuran yang memadai akan memungkinkan manajemen
mengetahui secara persis bagian atau tahapan mana yang membutuhkan perbaikan
lebih lanjut. Di samping itu melakukan review dan kontrol secara kontinu akan
membuat setiap aktifitas operasional tetap berada dalam koridor yang benar dan
sesuai perencanaan . Selanjutnya yang juga tidak boleh dilupakan adalah
integrasi dan koordinasi lintas fungsi dan kategori work-process harus
senantiasa terjaga dengan baik.
3.
Jelaskan bagaimanakah pandangan sistem terbuka
dari perusahaaan jasa.
Sitem
terbuka (open system) dan sitem tertutup (closed system)
Sistem
terbuka (open system) adalah sistem yang selalu berhubungan dengan lingkungan
luarnya (interrelation) dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Sehingga terjadi memberi
dan menerima informasi, energy, dan materi-materi dari lingkungannya.
Sistem
tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berinteraksi dan tidak
dipengaruhi oleh lingkungannya, dan bekerja mengikuti pola yang tetap secara
sebab akibat (suatu saat sistem inipun akan dipengaruhi oleh lingkungannya).
4.
Jelaskan proses pengembangan jasa atau
pelayanan baru.
ada beberapa
kategori dalam pengembangan jasa baru:
a.
major
innovation, jasa yang benar-benar baru yang sebelumnya belum pernah dipasarkan.
contoh jasa internet beberapa tahun yang lalu merupakan jasa inovasi.
b.
start up business, jasa baru yang ditawarkan
oleh perusahaan baru, yang melayani pasar yang sama dengan pesaingnya, namun
memiliki karakteristik yang berbeda (lebih inovatif)
c.
service line extensions, tambahan produk baru
masih dalam satu lini, memiliki manfaat yang sama dengan layanan yang berbeda.
misalnya: telkomsel telah menawarkan produk simpati (prabayar) kemudian
menawarkan kartu halo (pascabayar)
d.
service improvement, penyempurnaan dari jasa
utama dan penambahan pada jasa pelengkap, untuk meningkatkan layanan pada
pelanggan. contoh: layanan on line atau layanan 24 jam pada produk tabungan
perbangkan
e.
style
changes, perubahan tampilan dalam jasa, meskipun paling ringan namun perubahannya
tersebut paling terlihat. dapat berupa tampilan logo, seragam, peralatan jasa,
gedung, tempat layanan, desain kartu anggota, dll.
Proses
pengembangan jasa baru
pemunculan
ide -> penyaringan ide -> pengembangan dan pengujian konsep ->
analisis bisnis -> pengembangan -> komersialisasi
Proses
Keputusan Pembelian Jasa Baru (Perspektif Pelanggan)
a)
Awareness, pelanggan mengetahui keberadaan
jasa baru.
b)
Interest, pelanggan tertarik untuk mencari
informasi tentang jasa baru.
c)
Evaluation, pelanggan mempertimbangkan apakah
perlu mencoba jasa baru.
d)
Trial, pelanggan mencoba jasa baru terbatas
untuk menilai apakah jasa baru tersebut sesuai dengan yang diperkirakan.
e)
Adoption, pelanggan memutuskan untuk memakai
jasa baru tersebut untuk memenuhi kebutuhannya secara rutin.
Karakteristik
inovasi yang mempengaruhi tingkat adopsi:
a.
keunggulan inovasi, lebih unggul dibandinkan
jasa yang telah ada.
b.
inovasi sesuai dengan kebutuhan, nilai-nilai
dan pengalaman pelanggan potensial.
c.
inovasi yang dilakukan mudah dipahami dan
digunakan.
d.
inovasi tersebut dengan mudah dapat dicoba.
e.
hasil
penggunaan inovasi dapat dengan mudah diamati, dinilai dan disampaikan kepada
orang lain.
f.
inovasi tidak mengakibatkan biaya jasa
menjadi mahal.
g.
tidak
menambah resioko dan ketidakpastian.
h.
tidak menyalahi etika, norma-norma dan
mendapat pengakuan sosial.
5.
Jelaskan elemen dan prinsip dasar desain jasa
atau pelayanan.
Total
Quality Service (TQS)
Total
Quality Service atau pelayanan mutu terpadu adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan
pelayanan berkualitas kepada orang yang berkepentingan dengan pelayanan
(stakeholder), yaitu pelanggan, pegawai dan pemilik.
Menurut
Albrecht yang dikutip oleh Zulian Yamit (2004) pelayanan mutu terpadu memiliki
5 (lima) elemen penting yang saling terkait yaitu :
a)
Market
and customer research adalah penelitian untuk mengetahui struktur
pasar, segmen pasar, demografis, analisis pasar potensial, analisis kekuatan
pasar, mengetahui harapan dan keinginan pelanggan atas pelayanan yang
diberikan.
b)
Strategy formulation adalah petunjuk
arah dalam memberikan pelayanan berkualitas kepada pelanggan sehingga
perusahaan dapat mempertahankan pelanggan bahkan dapat meraih pelanggan baru.
c)
Education, training and communication adalah
tindakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu memberikan
pelayanan berkualitas, mampu memahami keinginan dan harapan pelanggan.
d)
Process improvement adalah
desain ulang berkelanjutan untuk menyempurnakan proses pelayanan, konsep
P-D-C-A dapat diterapkan dalam perbaikan proses pelayanan berkelanjutan ini.
e)
Assesment, measurment and feedback adalah
penilaian dan pengukuran kinerja yang telah dicapai oleh karyawan atas
pelayanan yang telah diberikan kepada pelanggan. Penilaian ini menjadi dasar
informasi balik kepada karyawan tentang proses pelayanan apa yang perlu
diperbaiki, kapan harus diperbaiki dan dimana harus diperbaiki
Prinsip-prinsip
TQM:
Menurut
Hensler dan Brunell (1993), ada empat prinsip utama dalam TQM yakni :
a)
Kepuasan pelanggan, konsep mengenai kualitas
dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak lagi hanya bermakna kesesuaian dengan
spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh
pelanggan. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek,
termasuk didalamnya harga, keamanan dan ketepatan waktu. Kualitas yang
dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai (value) yang diberikan dalam
rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan.
b)
Respek terhadap setiap orang, setiap karyawan dipandang sebgai individu
yang memiliki talenta dan kereativitas tersendiri danunik. Dengan demikian
karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. Sehingga setiap
orang dalamorganisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan
untukterlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.
c)
Manajemen berdasarkan fakta, setiap keputusan
harusberdasarkan data, bukan sekedar pada perasaan (feeling). Konseppokoknya
adalah 1). Prioritisasi (prioritization) yakni suatu konsepbahwa perbaikan
tidak dapat dilakukan pada semua aspek padasaat yang bersamaan, mengingat
keterbatasan sumber daya yangada.oleh karena itu dengan menggunakan data maka
manajemendan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya padasituasi
tertentu yang vital. 2). Variasi (variation) variabilitas kinerjamanusia. Data
statistik dapat memberikan gambaran mengenaivariabilitas yang merupakan bagian
yang wajar dari setiap sistemorganisasi. Dengan demikian manajemen dapat
memprediksi hasildari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
d)
Perbaikan berkesinambungan, setiap perusahaan
perlu melakukanproses secara sistematis dalam melaksanakan
perbaikanberkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah
sikluPDCA(plan-do-chek-act) yang terdiri dari langkah-langkahperencanaan,
pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasilpelaksanaan rencana, dan tindakan
korektif terhadap hasil yangdiperoleh.
6.
Jelaskan desain di baris depan (front office) dan desain baris belakang
(back office) dalam pelayanan.
Berikut ini
adalah deskripsi pekerjaan di bagian kantor depan :
1) Deskripsi
Pekerjaan Front Office Manajer
Front-Office2
Area kerja Front Office Manager adalah Front Office area, Executive floor, dan
Business center. Ringkasan pekerjaan Front Office Manager adalah menciptakan
kepuasan tamu, dan memberikan kesan positif terhadap tamu di area kerjanya.
Front Office Manager melaporkan tugasnya kepada General Manager dan staff
bawahan dari Front Office Manager adalah staff dari front office.
Tugas pokok
dari Front Office adalah :
a)
Menyeleksi, menempatkan, melatih, dan mengevaluasi karyawan front office
b)
Memastikan bahwa semua staff di front office menguasai sistem komputer hotel,
etika menerima telepon, dan standard operasional yang ada di hotel
c) Menjaga
keharmonisan kerja dengan penjualan dan pemasaran tentang harga kamar
d) Menyambut
tamu VIP
e) Menangani
keluhan tamu yang tidak bisa diselesaikan oleh bawahannya
f) Membuat
laporan bulanan tentang daftar tamu, tingkat hunian maupun keuntungan dan
kerugian di bagian kantor depan
g) Menjaga
kedisiplinan petugas kantor depan dengan memberikan peringatan dan sanksi bagi
yang melanggar ketentuan
h)
Meningkatkan kualitas dan prestasi karyawan yang berprestasi denagn memberikan
penghargaan
i) Membuat
budget tahunan, menganalisis operasi, dan pendapatan hotel secara harian dari
sisi pendapatan dan rata – rata harga kamar
2) Deskripsi
Pekerjaan Assistant Front Office Manager
Area kerja
Assistant Front Office Manager adalah Front Office area, Executive floor, dan
Business center. Ringkasan pekrjaan assistant front office manager adalah
membantu kelancaran tugas di front office, menggantikan front office manager
ketika berhalangan, dan mengkoordinir beberapa tugas sesuai dengan deskripsi
pekerjaanya.
Staff
bawahan dari Assistant Front Office Manager adalah Duty Manager, Front Office
Supervisor, dan Supervisor level lainnya di department Front Office. Tugas
pokok Assistant Front Office Manager adalah
a) Membantu
pekerjaan front office manager dalam hal control dan administrasi
b) Membuat
jadwal kerja Duty Manager, receptionist, telephon operator, GRO, dan Concierge
c) Memantau
operasional di front office
d)
Mengarahkan dan mengawasi terhadap pekerjaan reception dan conclerge
e) Memimpin
briefing pada waktu shift malam
f) Terjun
langsung ke operasional hotel pada saat tamu ramai
g)
Menghadiri briefing pagi manajemen hotel dan mewakili front office manager saat
berhalangan hadir
h) Menangani
keperluan tamu yang membutuhkan bantuan
3) Deskripsi
Pekerjaan Duty Manager
Area kerja
duty manager adalah front office dan seluruh hotel yang ada hubungan dengan
tamu di hotel. Ringkasan pekerjaan Duty Manager adalah mendukung pekerjaan
operasional kantor depan secara menyeluruh dan mengontrol operasional lintas
departemen untuk shift tertentu. Atasan langsung Duty Manager adalah Front
Office Manager, sedangkan staff bawahan Duty Manager adalah front office
supervisor, front office staff, guest relation officer, concierge, dan business
center secretary. Tugas pokok duty manager adalah:
a) Membantu
tugas front office manager dan assistant front office manajer dalam
melaksanakan tugas operasional di front office
b) Mendukung
kelancaran proses chek-in dan chek-out di front office
c) Menangani
kesulitan tamu dan staff di front desk
d)
Mengontrol operasional di seputar front office antara lain : lobby, restaurant,
bar, lounge koridor, dan kamar tamu
e) Membuat
laporan setiap shift tentang temuan dan kejadian selama jam kerjanya
f) Menyambut
tamu VIP bersama dengan Front Office Manager
4) Executive
Lounge Manager
Area Kerja :
§ Executive
Lounge
§ Executive
Rooms
Ringkasan
Pekerjaan :
Menjamin kepuasan
tertinggi tamu dan staf menurut standar pelayanan sesuai dengan ketentuan di
lantai eksekutif serta bertanggungjawab atas segala aspek operasional di lantai
eksekutif.
Tugas pokok
:
§ Memastikan
bahwa laporan dan korespondensi untuk departemen telah terpenuhi dengan tepat
dan teliti
§ Memastikan
bahwa jadwal telah ditetapkan dengan baik
§ Memastikan
bahwa data tamu selalu diperbaharui
§ Mengawasi
dan memesan barang kebutuhan di lantai eksekutif
§ Membantu
dalam membangun efisien tim dengan memperhatikan kesejahteraan, keselamatan
training dan pengembangan staf.
§
Melaksanakan evaluasi karyawan dan meninjau penampilan keseluruhan,
mendiskusikan penampilan dan bidang untuk perbaikan
§ Mengawasi
para staf selalu melakukan metode dan standar yang telah ditetapkan
§ Memastikan
bahwa staf mendapat informasi yang cukup mengenai kebijaksanaan hotel
sehubungan dengan pemadam kebakaran, kesehatan, tunjangan dan keamanan.
§
Mempelajari dan mengevaluasi operasional dan standar prosedur di executive lounge
serta memberikan saran untuk perubahan yang diperlukan.
Susunan
Organisasi
5) Front
Desk Supervisor
Area Kerja :
§ Front
Office
Ringkasan
Pekerjaan :
Memberikan
layanan penerimaan dan keberangkatan tamu di hotel dengan memberikan petunjuk
kepada staff front desk serta mengontrol kode akses komputer di front desk
Tugas Pokok
:
§
Mengarahkan tugas operasional penerimaan tamu di front office
§ Menangani
keluhan tamu yang tidak bisa diatasi oleh Front Desk Agent
§ Memberi
persetujuan transaksi paid out tamu untuk jumlah tertentu
§ Memberi
persetujuan penggunaan housebank oleh Front Desk Agent
§
Mengarahkan langkah persiapan penerimaan grup
§ Mengatur
jadwal setiap staff front desk
Susunan
Organisasi
6) Chief
Concierge
Area Kerja :
§ Pintu
masuk hotel
§ Lobby
§ Bell desk
§ Counter
Ringkasan
Pekerjaan :
Memastikan
bahwa semua tamu mendapatkan pengalaman yang menyenangkan di area pintu masuk
hotel, lobby, bell desk
Tugas Pokok
:
§ Memastikan
bahwa semua staff di bagian concierge mendapatkan training tentang hotel
sistem, etiket bertelepon, standar penampilan serta filosofi hotel
§ Memberikan
training ke staff tentang : prosedur penanganan barang bawaan untuk VIP dan
rombongan serta penanganan keluhan tamu
§
Mengimplementasikan visi dan misi perusahaan
§
Menyediakan peta kota, pengaturan reservasi tiket pesawat dan angkutan darat
serta laut, sebagai penyedia informasi tentang aktivitas rekreasi, sosial dan
keagamaan
§ Memastikan
bahwa sarana komunikasi yang berupa papan informasi (sign board) di lobby
selalu benar dan akurat.
Susunan
organisasi
clip_image005clip_image006Front
Office manager Chief Concierge Bellboy, Doorman
7. Deskripsi
pekerjaan Business Centre Supervisor
Area kerja :
pusat bisnis
Ringkasan
pekerjaan : mengatur dan mengarahkan segala aspek fungsi dari pusat bisnis
untuk mencapai kepuasan yang tertinggi dari tamu.
Atasan
langsung Business Centre Supervisor : assistant FOM
Staff
bawahan Business Centre Supervisor : Businesss Centre Secretary
Tugas Pokok
:
a) Mengawasi
staf untuk menjamin kepuasan tamu yang maksimal melalui penghargaan diri dan
perhatian yang sangat hangat dan tepat.
b) Mengatur
dan menyediakan arahan yang baik untuk keseluruhan maupun pelakasanaan
sehari-hari dan administrasi untuk seemua bagian dalam pusat bisnis.
c)
Memberikan penilaian terhadap penampilan, kedisiplinan dan efisiensi semua
karyawan di bawah pengawasannya serta berinisiatif untuk mengambil tindakan
bila diperlukan
d) Mengontrol
dan menganalisa secara berkelanjutan, biaya pengeluaran departemen sehari-hari
untuk menjamin bahwa pengeluaran tidak melebihi anggaran.
Operasi Back office yang sangat berpengaruh
pada aktivitas pada layanan di front office seperti bagian pembayaran,
perawatan, perencanaan, pemasaran, dll.
7.
Jelaskan Quality
Function Deployment (QFD) dan Service
Blue Print.
Quality
Function Deployment (QFD)
Quality
Function Deployment (QFD) adalah sebuah metodologi dalam proses perancangan dan
pengembangan produk yang mampu mengintegrasikan voice of costumer ke dalam proses
perancangannya.
Definisi
QFD
Quality
Function Deployment (QFD) adalah metodologi dalam proses perancangan dan
pengembangan produk atau layanan yang mampu mengintegrasikan ‘suara-suara
konsumen’ ke dalam proses perancangannya. QFD sebenarnya adalah merupakan suatu
jalan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan serta
keinginan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkannya. Berikut ini
dikemukakan beberapa definisi Quality Function Deployment menurut para pakar :
1) QFD merupakan
metodologi untuk menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen ke dalam suatu
rancangan produk yang memiliki persyaratan teknis dan karakteristik kualitas
tertentu (Akao, 1990; Urban, 1993).
2) QFD
adalah metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perancangan dan
pengembangan produk suntuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan
konsumen, serta mengevaluasi secara sistematis kapabilitas produk atau jasa
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Cohen, 1995).
3) QFD
adalah sebuah sistem pengembangan produk yang dimulai dari merancang produk,
proses manufaktur, sampai produk tersebut ke tangan konsumen, dimana
pengembangan produk berdasarkan keinginan konsumen (Djati, 2003).
Manfaat QFD
Penggunaan
metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk merupakan suatu
nilai tambah bagi perusahaan. Sebab perusahaan akan mempunyai keunggulan
kompetitif dengan menciptakan suatu produk atau jasa yang mampu memuaskan
konsumen.
Manfaat-manfaat
yang dapat diperoleh dari penerapan QFD dalam proses perancangan produk adalah
(Dale, 1994):
1.
Meningkatkan keandalan produk
2.
Meningkatkan kualitas produk
3.
Meningkatkan kepuasan konsumen
4.
Memperpendek time to market
5. Mereduksi
biaya perancangan
6.
Meningkatkan komunikasi
7. Meningkatkan
produktivitas
8.
Meningkatkan keuntungan perusahaan
Keunggulan
QFD
Keunggulan –
keunggulan yang dimiliki QFD adalah:
1.
Menyediakan format standar untuk menerjemahkan kebutuhan konsumen menjadi
persyaratan teknis, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Menolong
tim perancang untuk memfokuskan proses perancangan yang dilakukan pada
fakta-fakta yang ada, bukan intuisi.
3. Selama
proses perancangan, pembuatan keputusan ‘direkam’ dalam matriks-matriks
sehingga dapat diperiksa ulang serta dimodifikasi di masa yang akan datang.
Hierarkhi
matrik QFD
Dengan
menggunakan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk,
maka akan dikenal empat jenis tahapan, yaitu masing-masing adalah:
1. Tahap
Perencanaan Produk (House of Quality)
2. Tahap
Perencanaan Komponen (Part Deployment)
3. Tahap
Perencanaan Proses (Proses Deployment)
4. Tahap
Perencanaan Produksi (Manufacturing/ Production Planning)
House of
Quality
Rumah
kualitas atau biasa disebut juga House of Quality (HOQ) merupakan tahap pertama
dalam penerapan metodologi QFD. Secara garis besar matriks ini adalah upaya
untuk mengkonversi voice of costumer secara langsung terhadap persyaratan
teknis atau spesifikasi teknis dari produk atau jasa yang dihasilkan.
Perusahaan akan berusaha mencapai persyaratan teknis yang sesuai dengan target
yang telah ditetapkan, dengan sebelumnya melakukan benchmarking terhadap produk
pesaing. Benchmarking dilakukan untuk mengetahui posisiposisi relatif produk
yang ada di pasaran yang merupakan kompetitor. Berikut ini adalah struktur
matrik pada HOQ:
a. Bagian A
berisikan
data atau informasi yang diperoleh dari penelitian pasar atas kebutuhan dan
keinginan konsumen. “Suara konsumen” ini merupakan input dalam HOQ. Metode
identifikasi kebutuhan konsumen yang biasa digunakan dalam suatu penelitian
adalah wawancara, baik secara grup atau perorangan. Melalui wawancara,
perancang dapat dengan bebas mengetahui lebih jauh kebutuhan konsumen.
Wawancara secara perorangan dapat dianggap mencukupi, dalam arti cukup menggambarkan
kebutuhan konsumen sampai sekitar 90% adalah sebanyak 30 wawancara. Ini
berdasarkan pada penelitian untuk suatu produk picnic coolers oleh Griffin dan
Houser (Ulrich & Eppinger, 1995).
b. Bagian B
berisikan
tiga jenis data yaitu:
1. Tingkat
kepentingan dari tiap kebutuhan konsumen.
2. Data
tingkat kepuasan konsumen terhadap produk-produk yang dibandingkan.
3.Tujuan
strategis untuk produk atau jasa baru yang akan dikembangkan.
D Matrik
Relationship (antara kebutuhan konsumen dan Persyaratan teknis). A Kebutuhan
Konsumen.B Matriks Perencanaan (Penelitian Pasar dan Perencanaan
Strategis).F.Matriks Target Persyaratan Teknis (Tingkat kepentingan, daya
saing, dan target Persyaratan teknis).C Persyaratan Teknis
c. Bagian C
berisikan
persyaratan-persyaratan teknis terhadap produk atau jasa baru yang akan
kembangkan. Data persyaratan teknis ini diturunkan berdasarkan “suara konsumen”
yang telah diperoleh pada bagian A. Untuk setiap persyaratan teknis ditentukan
satuan pengukuran, Direction of Goodness dan target yang harus dicapai.
Direction of Goodness terdiri dari 3, yaitu:
1. The More
the Better atau semakin besar semakin baik, target maksimal tidak terbatas.
2. The Less
the Better atau semakin kecil semakin baik, target maksimal adalah nol. 3.
Target is Best atau target maksimalnya adalah sedekat mungkin dengan suatu
nilai nominal dimana tidak terdapat variasi disekitar nilai tersebut.
d. Bagian D
berisikan
kekuatan hubungan antara persyaratan teknis dari produk atau jasa yang
dikembangkan (bagian C) dengan “suara konsumen” (bagian A) yang
mempengaruhinya. Kekuatan hubungan ditunjukkan dengan symbol tertentu atau
angka tertentu. Berikut ini hubungan antara kepuasan pelanggan dengan
persyaratan teknis, ada empat kemungkinan korelasi:
1. Not
linked (Blank) diberi nilai nol. Perubahan pada persyaratan teknis, menurut
direction of goodness-nya, tidak akan berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan.2.
2. Possibly
linked, diberi nilai 1. Perubahan yang relative besar pada persyaratan teknis,
menurut direction of goodness-nya akan memberi sedikit perubahan pada kepuasan
pelanggan.
3. Moderate
linked, diberi nilai 3. Perubahan yang relative besar pada persyaratan teknis,
menurut direction of goodness-nya, akan memberikan pengaruh yang cukup berarti
pada kepuasan pelanggan.
4. Strongly
linked, diberi nilai 9. Perubahan yang relative kecil pada persyaratan teknis,
menurut direction of goodness-nya, akan memberikan pengaruh yang cukup berarti
pada kepuasan pelanggan.
e. Bagian E
berisikan
keterkaitan antar persyaratan teknis yang satu dengan persyaratan teknis yang
lain yang terdapat pada bagian C. Korelasi antar persyaratan teknis tergantung
pada direction of goodness dari setiap persyaratan teknis, ada lima
kemungkinan:
1. Strong
Possitive Impact : perubahan pada persyaratan teknis 1 ke arah direction of
goodness-nya, akan menimbulkan pengaruh positif kuat terhadap direction of
goodness persyaratan teknis 2.
2. Moderate
Possitive Impact : perubahan pada persyaratan teknis 1 ke arah direction of
goodness-nya, akan menimbulkan pengaruh positif yang sedang terhadap direction
of goodness persyaratan teknis 2.
3. No Impact
: perubahan pada persyaratan teknis 1 ke arah direction of goodnessnya, tidak
akan menimbulkan pengaruh terhadap direction of goodness persyaratan teknis 2.
4. Moderate
Negative Impact ( x ) : perubahan pada persyaratan teknis 1 ke arah direction
of goodness-nya, akan menimbulkan pengaruh negatif yang sedang terhadap
direction of goodness persyaratan teknis 2.
5. Strong
Negative Impact ( xx ) : perubahan pada persyaratan teknis 1 ke arah direction
of goodness-nya, akan menimbulkan pengaruh negatif kuat terhadap direction of
goodness persyaratan teknis 2.
f. Bagian F
beriskan
tiga macam jenis data, yaitu:
1. Tingkat
kepentingan (ranking) persyaratan teknis.
2. Technical
benchmarking dari produk yang dibandingkan.
3.Target
kinerja persyaratan teknis dari produk yang dikembangkan.
Part
Deployment
Part
Deployment merupakan iterasi kedua dalam metode QFD. Berikut ini adalah
struktur matrik pada Part Deployment:
a. Bagian A
Bagian ini
berisi persyaratan teknis yang diperoleh dari QFD iterasi 1.
b. Bagian B
Bagian ini
berisi hasil normalisasi kontribusi persyaratan teknis yang diperoleh dari QFD
iterasi 1.
c. Bagian C
Bagian ini
berisi:
1.
Persyaratan part yang berhubungan dan bersesuaian dengan persyaratan teknis
yang diperoleh pada QFD iterasi 1.
2. Direction
of goodness dari masing-masing persyaratan part.
d. Bagian D
Bagian ini
menggambarkan hubungan diantara persyaratan part dan persyaratan teknis.
Sehingga hubungan ini didasarkan pada dampak persyaratan part terhadap
persyaratan teknis.
e. Bagian E
Bagian ini
berisi;
1. Part
spesification Merupakan satuan dari persyaratan part.
2. Column
weight
Merupakan
kontribusi dari persyaratan part.
3. Target
Spesifikasi
yang ingin dicapai oleh masing-masing persyaratan part dalam rangka
pengembangan.
Service
Blueprint & Balancing Demand Capacity
Service Blueprint adalah
sebuah gambar atau peta yang secara akurat melukiskan suatu proses / aktivitas
pelayanan yang berlangsung di perusahaan
3 Elemen Service Blueprint
:
-
Process (proses dari penyampaian pelayanan)
-
Point of contact (pihak eksternal/internal yang terkait)
-
Evidence (hal-hal yang terlihat/terasa selama proses)
Komponen Service Blueprint :
Keterangan :
1.
Physical Evidence adalah hal-hal yang dapat dilihat oleh konsumen pada saat
datang untuk mendapatkan pelayanan, seperti bentuk bangunan, halaman parkir,
pintu masuk, dekorasi, pakaian karyawan, kursi dan meja, dan hal lainnya yang
tampak.
2.
Customer Actions adalah kegiatan yang dilakukan oleh konsumen untuk mendapatkan
pelayanan. Berhubungan langsung dengan petugas front liner.
3.
Onstage Contact Employee Actions adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas
front liner dalam melayani dan memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Pada
bagian ini terjadi kontak antara konsumen dan karyawan yang sangat menentukan
kepuasan pelanggan.
4.
Backstage Contact Employee Actions adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas
backstage, karyawan di back office yang mendukung pekerjaan karyawan front
liner dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Pada bagian ini tidak ada kontak
antara konsumen dan karyawan.
5.
Support Processes adalah proses pendukung dalam usaha pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
Contoh Service Blueprint :
·
Step by step pembuatan service blueprint :
o Identifikasi proses yang akan di blueprint
o Identifikasi pelanggan atau segmen pelanggan
o Petakan aktivitas proses dari sisi pandang
pelanggan
o Petakan aktivitas para karyawan atau
aktivitas teknologi yang melakukan kontak
dengan pelanggan (secara langsung maupun tidak langsung)
o Hubungkan kontak aktifitas dengan fungsi
pendukung (support functions), sesuai dengan
keterkaitannya
o Tambahkan evidence yang dapat
dilihat/dirasakan oleh pelanggan disetiap tahapan
aktivitas proses
Service blueprint dapat
digunakan oleh :
-
Service Masketers
-
Human Resources Management
-
Operation Management
-
System Technology
Manfaat menggunakan service
blueprint antara lain :
-
Menyediakan tempat untuk berinovasi
-
Mengetahui peran dan adananya saling ketergantungan di antara fungsi, orang,
dan organisasi
-
Desain moment of truth dari sudut pandang pelanggan
-
Mengusulkan feedback dalam proses pelayanan
-
Menjelaskan posisi kompetitif
-
Memberikan pemahaman tentang pengalaman pelanggan yang ideal
Implikasi variasi dalam
permintaan relatif terhadap kapasitas :
Contoh Demand Capacity :
Menetapkan target alokasi
kapasitas berdasarkan segmen untuk sebuah hotel
8.
Jelaskan pengertian strategi operasi dan
strategi operasi jasa.
a)
Strategi Operasional adalah
fungsi operasional yang menentukan arah dalam pengambilan sebuah keputusan yang
terintegrasikan bersama strategi bisnis. Strategi Operasional menciptakan pola
pola pengambilan sebuah keputusan operasional secara konsisten.
b)
Strategi Operasi jasa
adalah seperangkat usaha dalam menyediakan pelayanan baik di bidang jasa.
9.
Jelaskan mengenai Triadik Strategi Pelayanan.
Menurut
Suparlan (2000:35), pelayanan adalah usaha pemberian bantuan atau pertolongan
kepada orang lain, baik berupa materi maupun non materi agar orang itu dapat
mengatasi masalahnya sendiri. Lanjut Moenir (2005:47) menjelaskan bahwa
pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara
langsung.
Adapun
Kotler (2003:464) menyebutkan bahwa pelayanan (Service) dapat didefinisikan
sebagai suatu tindakan atau kinerja yang diberikan oleh seseorang kepada orang
lain. Pelayanan atau lebih dikenal dengan service dapat diklasifikasikan
menjadi :
a. High
contact service, yaitu klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak antara konsumen
dan penyedia jasa yang sangat tinggi, konsumen selalu terlibat dalam proses
dari layanan jasa tersebut.
b.Low
contact service, yaitu klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak antara konsumen
dengan penyedia jasa tidak terlalu tinggi. Physical contact dengan konsumen
hanya terjadi di front desk adalah termasuk dalam klasifikasi low contact
service. Contohnya adalah lembaga keuangan.
10. Jelaskan strategi-strategi menurut Porter
(1980) dan pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan strategi tersebut
Model lima kekuatan persaingan porter
Gambar 4.1 Lima Kekuatan Porter CV Sinta
Lestari
Menurut lima kekuatan persaingan porter,
sifat dan derajat persaingan yang dihadapi oleh CV. Sinta Lestari bergantung
pada lima faktor yaitu :
1. Persaingan Antarperusahaan Sejenis
Persaingan antarperusahaan sejenis biasanya
merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang
dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka memberikan
keunggulan kompetitif dibanding strategi yang dijalankan perusahaan pesaing.
Pesaing CV. Sinta Lestari antara lain ialah industri jasa rumah tangga (CMT), Fernando
Garment, Bukindo Jaya Garment, CV. Lestari Busana Indah, PD. Dwi Tungal
Garment, PD. Prima Busana, PT. Central Aneka Busana dll. Beberapa pesaing
merupakan pemain yang sudah lama terjun dalam bisnis industri garmen dan sudah
terbukti kemampuannya, sehingga CV. Sinta Lestari harus terus meningkatkan
kinerjanya agar dapat terus bertahan.
2. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru
Tugas penyusun strategi adalah untuk
mengindentifikasi perusahaan yang berpotensi masuk ke pasar, untuk memonitor
strategi pesaing baru, untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada saat
ini. Beberapa pesaing baru yang masuk dalam industri ini seperti banyaknya
industi rumah tangga yang bermunculan karena suburnya keuntungan pangsa pasar
ini.
3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi
Produk pakaian jadi hampir tidak mempunyai
barang pengganti, meskipun berbeda bahan dan jenis tapi tetap saja berada dalam
industri yang sama.
4. Bargaining Power of supplier (Kekuatan
tawar-menawar Penjual/Pemasok)
Sehubungan dengan visi dan misi perusahaan
untuk menjadi yang terbaik dalam kualitas maka bahan yang kami gunakan juga
bahan yang berkualitas tinggi. CV.Sinta Lestari menggunakan bahan-bahan dari PT
Pulau Intan dalam menyuplai bahan selain itu pemasok lainnya ialah PT Asitex,
Toko Super Benang, Toko PB.
5. Bargaining Power of consumer ( Kekuatan
tawar-menawar Pembeli/Konsumen)
Ketika konsumen terkonsentrasi atau besar
jumlahnya, atau membeli dalam jumlah besar, kekuatan tawar menawar mereka
menjadi kekuatan utama yang memengaruhi intensitas persaingan dalam suatu
industri. Konsumen CV. Sinta Lestari ialah secara individu, toko-toko maupun
perusahaan. Dalam proses tawarmenawar harga semakin besar jumlah pembelian maka
harga yang diberikan akan lebih murah dari jumlah pembelian yang lebih kecil.
PENGEMBANGAN PRODUK
DISKUSI 1
Mengapa perusahaan perlu melakukan Inovasi produk?
Jawaban Saya :
Mengapa perusahaan perlu melakukan inovasi produk?
Alasannya :
- Meningkatkan kualitas produk.
- Memberi kesan yang lebih menarik di mata konsumen, sehingga konsumen lebih tertarik.
- Meningkatkan penjualan produk bagi perusahaan.
- Menciptakan citra produk perusahaan.
- Produk lebih mudah bersaing di pasaran.
- Mengatasi pasar bisnis yang berada di titik jenuh
Pentingnya
inovasi produk karena terdapat berbagai target penjualan perusahaan
yang ingin dicapai. Sedangkan di mata konsumen, pada dasarnya adalah
sebagai penilai atas produk inovasi.
Inovasi bukanlah suatu perubahan produk, tapi penambahan kualitas,
tampilan dan sebagainya yang melekat pada produk. Inovasi tidak terlalu
bersifat rutin, namun biasanya sering dilakukan. Contoh : Unilever
melakukan berbagai inovasi dari sebagian besar produknya.
Daya beli konsumen dapat meningkat dengan adanya inovasi produk.
Barang inovasi lebih mudah dalam pengiklanannya (promosi) dibandingkan
produk sebelumnya.
Inovasi produk bisa berupa barang maupun jasa. Berikut menurut saya :
- Produk berupa Barang
a. produk sabun cair Lux dengan keharuman yang tahan lama &
tersedia dalan kemasan ekonomis, semakin menarik para konsumen dan
calon konsumen. b. Vixal , produk
pembersih kerak kini tersedia dalam kemasan ekonomis 5000. Hal ini
menarik minat konsumen. Sehinggga konsumen tidak harus membeli kemasan
jumbo, karena ada kemasan ekonomis.
- Produk berupa jasa
a. Jasa penerbangan Air Asia memberikan penawaran kursi hemat.
b. Jasa salon, memberikan paket
perawatan dengan berbagai diskon menarik.
DISKUSI 2
Berikan komentar terhadap tiap tahapan yang harus dilalui dalam pengembangan produk.
Jawaban Saya :
Dalam menciptakan dan mengembangkan
produk yang berkualitas, terdapat berbagai tahap atau langkah yang biasa
terjadi ketika kita sedang menciptakan atau mengemnagkan produk, yaitu :
- Penciptaan ide :
Tahapan ini adalah tahapan awal bagi kita dalam menentukan produk yang
ingin diciptakan. Dalam tahapan ini biasanya kita memikirkan ide tentang
produk apa yang ingin kita buat. Baik produk tersebut sudah di pasaran
atau
belum.
Komentar : Penciptaan ide memang penting untuk mengetahui dengan
pasti produk yang akan dihasilkan nantinya. Sehingga tidak terjadi
kesalahan.
- Penyaringan ide :
Pada tahapan ini , kita mulai menyaring , menseleksi atau bahkan
mengkombinasikan ide - ide yang
ada.
Komentar
: Hal ini penting untuk mengetahui letak inti penciptaan ide. Sehingga
lebih khusus produk yang akan diproduksi akan diketahui.
- Pembuatan dan Pengujian ide
: Pada tahapan ini kita mulai membuat serta menguji ide yang telah
dibentuk hingga menjadi sebuah produk yang berkualitas dan sesuai dengan
harapan. Komentar
: Hal ini penting, unruk memvisualkan ide yang telah disaring. Apakah
produk yang akan dihasilkan berkualitas dan sesuai harapan konsumen?
- Pengembangan Strategi Pemasaran :
Tahap ini adalah tahap kita dalam membuat dan menyusun strategi
pemasaran efektif yang dapat digunakan dalam memperkenalkan produk
tersebut kepada konsumen . Komentar : Penentuan
strategi pemasaran produk mempengaruhi pemasaran produk tersebut kepada
konsumen, sehingga harus ditentukan sejak awal agar supaya produk sampai
ke tangan konsumen.
- Analisis Usaha :
Dalam tahapan ini adalah kita melihat dan menganalisis apakah produk
yang telah dipasarkan dapat memperoleh keuntungan atau tidak.
Komentar : Analisis usaha sangatlah penting, untuk mengetahui
bagaimana jika produk diproduksi apakah untung atau rugi. Analisis
meliputi analisis lingkungan, masyarakat,dan sebagainya.
- Pengembangan Produk :
Pada tahapan ini kita mulai mengembangkan produk yang telah di konsep
menjadi sebuah produk yang sesuai dengan hasil analisis yang telah
dilakukan
sebelumnya.
Komentar : Produk perlu dikembangkan , supaya terwujud visualisasi produknya.
- Marketing Testing :
Tahapan ini adalah tahapan dalam mempelajari performance terhadap produk
yang dipasarkan, Apakah produk tersebut sudah memenuhi target atau
belum. Selain itu tahap ini juga biasa digunakan untuk mengetahui
pendapat konsumen mengenai produk yang
dipasrkan.
Komentar : Adalah awal tes pemasaran produk yang diharapkan konsumen mau menerima.
- Komersialisasi :
Tahapan ini merupakan tahapan terakhir dalam penciptaan dan pengembangan
produk . Tahap ini adalah tahap yang dilakukan demi menunjang penjualan
yang telah diciptakan dan
dikembangkan.
Komentar : Komersialisasi merupakan pemasaran/ penjualan produk yang dilakukan setelah marketing testing.
DISKUSI 3
Bagaimana
sebuah kerjasama eksternal yang melibatkan pemasok, distributor atau
bahkan dengan pesaing dianggap menunjang pengembangan sebuah produk?
Jawaban Saya :
Sebuah kerjasama eksternal
yang melibatkan pemasok, distributor atau bahkan dengan pesaing dianggap
menunjang pengembangan suatu produk
Lingkungan eksternal mikro diartikan sebagai faktor - faktor diluar
rumah tangga produksi atau dunia usaha yang berpengaruh langsung
terhadap kegiatan dunia usaha.
Faktor - faktor yang termasuk lingkungan eksternal mikro adalah :
- Penyedia / Pemasok (Supplier) dengan adanya pemasok faktor -
faktor produksi , muncul kegiatan produkasi, di samping itu pemasok juga
menunjang kelangsungan hidup dunia usaha.
- Perantara adalah pihak - pihak yang berperan dalam penyebaran hasil -
hasil produksi dari produsen ke tangan konsumen hingga siap dikonsumsi,
misalnya distributor, pengecer, dan sebagainya.
- Teknologi berkaitan secara langsung berkaitan dengan perkembangan
proses pengolahan yang berupa penemuan baru baik peralatan maupun metode
kerjanya. Lembaga yang berkecinambung dalam bidang ini misalnya lembaga
Ristek, Litbang, dan sebagainya.
- Pasar dalam arti luas. Meskipun letaknya berada di luar kegiatan
produksi , tetapi karena seluruh hasil produksi adalah untuk melayani
(dijual ke) pasar , maka semua pihak yang terlibat dan berada di dalam
pasar termasuk unsur lingkungan eksternal mikro
Dalam mengembangkan sebuah produk, peran berbagai pelaku pasar sangatlah penting.
- Produsen membutuhkan pemasok untuk menciptakan inovasi produk barunya
- Produsen membutuhkan distributor dalam menyalurkan produknya
- Produsen membutuhkan pesaing, adalah untuk membandingkan
bagaimanakah kualitas ataupun keunikan yang ada dalam produk yang
dikembangkan tersebut.
TUGAS 1
Buatlah
Makalah dengan topik Pengembangan Produk dilengkapi dengan contoh kasus
yang aktual dengan ketentuan menggunakan font arial ukuran 12 spasi 2,
jumlah halaman 3 sampai 5 lembar
MAKALAH
PENGEMBANGAN PRODUK KERAJINAN
GERABAH
DI BANTUL – YOGYAKARTA
INDONESIA
DISUSUN
OLEH :
NAMA : ENY SURYANI
NIM : 021618719
UPBJJ
UT – SEMARANG
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan sektor pariwisata beberapa terakhir ini
telah berdampak pada meningkatnya permintaan pada produk-produk kerajinan lokal
yaitu gerabah sebagai sovenir dan pengalaman bagi wisatawan yang mengunjungi
sebuah destinasi. Meningkatnya permintaan terhadap produk gerabah ini seringkali membawa perubahan tatanan
perekonomian pada daerah tujuan wisata. Hal seperti ini tampak sangat jelas di
destinasi pariwisata contohnya seperti di Bantul - Yogyakarta dan daerah-daerah
tujuan wisata baru lainnya. Melalui sentuhan dengan dunia pariwisata,
produk-produk gerabah berkembang lebih pesat dengan motif dan bentuk sesuai
permintaan konsumen.
1.2 TUJUAN
Tujuan makalah ini adalah untuk mengembangkan
produk gerabah berdesain menarik, elegan dan sesuai permintaan konsumen juga pengembangan susunan produk gerabah
menjadi lebih berkualitas khususnya di
daerah bantul - Yogyakarta. Hal ini diperlukan untuk menyesuaikan produk lokal
yang dibuat dengan persepsi wisatawan tentang daerah yang dikunjunginya.
Semakin berkembangnya ekonomi dan teknologi pada sebuah masyarakat, maka
penciptaan produk gerabah sebagai salah
satu budaya di Indonesia beserta pemanfaatannya secara modern akan semakin
dapat diterima oleh masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Gerabah merupakan salah satu ciri khas produk
kerajinan Indonesia. . Jenis desain gerabah tergolong amat banyak, namun corak
dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat
beragam. Khas budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong
lahirnya berbagai corak dan jenis gerabah. Gerabah juga mencirikan kerajinan hasil tangan para
masyarakat Yogya.
1.
Malioboro
Lokasi: Jalan Malioboro, Jogjakarta, Indonesia.
Daftar
teratas dalam 5 Pusat Kerajinan Populer di Jogja adalah pasar Malioboro. Siapa
yang tak kenal pasar Malioboro? Berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti
karangan bunga, Malioboro menjadi ‘kembang’ yang pesonanya mampu menarik ribuan
wisatawan.
Malioboro
memang terkenal sebagai salah satu pusat kerajinan populer di Jogja, bahkan
diklaim sebagai pasar paling ramai di Jogja. Beragam barang seni dijual di sana,
seperti batik, tas, blangkon, sandal, hingga berbagai macam souvenir khas Jogja
yang unik dan menarik. Harganya pun beragam, tetapi dijamin pasti terjangkau,
apalagi bila Anda pintar menawar. Pasar yang membentang di Jalan Malioboro ini
sangat mudah di jangkau, karena letaknya berada di pusat Kota Jogja.
2.
Kasongan
Lokasi: Desa Kasongan, Bantul, Jogyakarta, Indonesia.
Desa
Kasongan merupakan
pemukiman para pengrajin gerabah, dan merupakan salah satu pusat kerajinan
populer di Jogja. Di sana, Anda bisa mendapatkan kerajinan khas Jogja, seperti
kerajinan akar, kerajinan batu, kerajinan marmer, dan lain-lain.
Di
Kasongan, terdapat beberapa galeri yang digunakan untuk memamerkan hasil
kerajinan masyarakat Desa-nya. Tak hanya berbelanja, Anda juga bisa melihat
lebih dekat pembuatan kerajinan keramik yang konon diwariskan secara
turun-menurun, serta belajar membuat sendiri kerajinan gerabah.
3.
Pasar Seni Gabusan
Lokasi: Jl. Parangtritis km 9,5 Yogyakarta 55186, Indonesia.
Pasar
seni Gabusan terlihat bersih dan megah. Arsitek yang dikerahkan untuk
membangunnya pun tak tanggung-tanggung, berasal dari dalam dan luar negeri.
Berburu kerajinan keramik di sini sangat pas. Pasar yang mampu menampung 444
pengrajin ini adalah surga kerajinan bantul. Dikabarkan, secara bertahap pasar
seni Gabusan nantinya akan mampu menampung 8015 unit
Bangunan
pasar yang terdiri dari 16 blok tersebut penuh dengan penjual handicraft yang
menjual barang dari harga ribuan hingga jutaan. Akses untuk menuju Pasar
Gabusan juga sangat mudah, dari Kota Jogja, Anda bisa mengambil jalur ke arah
selatan atau menuju Pantai Parangtritis.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Gerabah yang merupakan salah satu hasil kerajinan
Indonesia yang sudah mendunia, yang harus terus dilestarikan keberadaannya.
Dengan adanya pengembangan pada desain gerabah yang menarik, menjadikan gerabah
ebih dikenal lagi di dunia pasaran. Saat ini gerabah sudah banyak diaplikasikan
pada benda-benda keseharian sehingga gerabah menjadi lebih dekat di kalangan
masyarakat.
3.2. SARAN
Kita sebagai warga negara Indonesia harus dapat lebih
memahami kebudayaan negara kita, yang merupakan warisan turun menurun dari
nenek moyang kita yaitu, kerajinan gerabah dengan cara melestarikannya. Pelestariannya
dapat kita lakukan dengan memakai produk kerajinan gerabah dalam keseharian
misalnya vas bunga. Dengan begitu berarti kita ikut mengembangkan produk
kerajinan gerabah lebih baik lagi.